NUNUKAN – Banjir di kecamatan sembakung yang merendam puluhan rumah warga hingga saat ini masih bertahan di batas normal yanni dengan ketinggian 4,65 Meter. Air banjir kiriman ini dirasakan oleh warga Desa Atap sejak 8 Januari 2021 sampai saat ini.
Tidak hanya rumah warga yang terendam banjir, bandan jalan sawah bahkan pasilitas publik juga ikut terendam air. Membuat aktivitas masyarakat terhambat.
Banjir yang berdampak itu merendam sawah warga hingga mencapai ratusan hektare, padahal mereka sudah siap untuk panen, sebagian warga memanen padinya dengan cara menggunakan perahu dan harus berendam di dalam air untuk mengambil padi yang bisa di panen.
Ketua RT 06 Tembelunu, Ismail mengatakan, banjir ini sudah satu minggu dirasakan warganya dan dia, apa lagi rumahnya juga ikut terendam, seperti saat ini didalam rumahnya ketinggian air sudah mencapai lutut dewasa. “Kami masih bertahan di rumah dengan cara membuat pungkau,’’ kata Ismail, , Jumat (15/1/2021).
Salah satu tokoh masyarakat di kampung Tembelunu Said, mengatakan banjir ini sudah mulai tanggal 8 Januari lalu hingga saat ini. Walaupun begitu warganya tidak ada keinginan untuk mengungsi di tempat dataran yang lebih tinggi, namun warga memilih membuat pungkau.
“Banjir ini sudah satu minggu kami rasakan, hingga hari ini. Rumah saya juga sudah tergenang air, padahal rumah kami di kampung Tembelunu ini rata-rata rumah panggung, berarti itu lumayan tinggi, kami juga tidak mau meninggalkan rumah untuk mengungsi sehingga kami memtuskan tetap berada di rumah dengan membuat pungkau. Jadi kami jalan ke tempat yang satu kesatu itu harus mengunakan perahu,” terangnya
Lanjut dia, saat ini juga belum mendapatkan bantuan dari pihak mana pun bahkan pemerintah, dia juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan warganya yang terkana musibah seperti saat ini di wilayah sembakung.
Selain itu, juga dirasakan oleh warga Mamuk Bungkul yakni Saibatul mengatakan, walaupun rumahnya sudah terendam air banjir, mereka tetep bertahan dengan cara membuat pungkau. “Untuk bantuan hingga hari ini di tempatnya belum ada bantuan hingga hari ini,’’ ungkapnya.
Ketua Siaga Bencana Sembakung Abdullah, menyampaikan, banjir yang merendam puluhan rumah warga di Desa Atap dan di beberapa Desa lainya di sembakung saat ini masih bertahan di rumah mereka masing-masing dengan cara membuat pungkau.
“Warga yang terdampak banjir belum mengungsi, karena mereka bertahan di rumah masing-masing dengan cara membuat pungkau. Kami juga mengimbau kepada warga jika ada yang ingin mengungsi segera melapor kemi, karen kami siap untuk membantu,’’ imbuhnya. (*).
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli