Diduga Lakukan Penganiayaan dan Kelalaian Terhadap Ibunda, Mukhlis Laporkan RSUD Tarakan ke Polisi

TARAKAN – Hari ini, Jumat (15/1/2021) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dilaporkan ke Kepolisian Reses (Polres) Tarakan lantaran diduga melakukan kelalaian dalam melayani pasien.

Mukhlis Ramlan melaporkan RSUD Tarakan ke kepolisian akibat perlakuan tenaga medis dan mekanisme penempatan ruangan pasien terhadap sang ibunda, Alm. Megawati (63) yang dinilai tidak logis.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2024 votes

“Saya hari ini melaporkan terkait penganiayaan dan kelalaian dari pihak RSUD Tarakan, yang saya nilai menjadi salah satu faktor penyebab ibunda saya (Megawati) menutup usia,” ujar Mukhlis kepada awak media, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Bakal Tinjau Kondisi dan Fasilitas Pantai Ratu Intan

Dijelaskan Mukhlis, Alm. Megawati dilarikan ke RSUD Tarakan pada pukul 20.00 WITA, Sabtu (9/1/2021) dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin subuh (11/1/2021) dengan penyakit jantung dan darah tinggi.

Alm. Megawati yang mengalami penyakit jantung disatukan dengan ruangan pasien yang mengalami gangguan jiwa, bahkan Ibunda dari pria yang bekerja sebagai pengacara ini sempat disiram dengan air mineral.

“Saksinya adik saya, terjadi penyiraman sekitar 4 botol 600 ml air mineral kepada ibu saya, padahal ibu saya sangat membutuhkan perawatan khusus. Setelah disiram ibu saya juga diganti baju dengan pakaian yang tidak layak,” terangnya.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Tak Berlakukan WFH bagi ASN

Selain itu, Mukhlis juga menyesalkan pelayanan tenaga medis yang dinilai slow respons, karena tidak ada bantuan medis saat Alm. Megawati sedang dalam masa kritis, dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 04.00 WITA (11/1/2021). Sedangkan perawat dan dokter disebut baru terlihat sekitar pukul 05.30 WITA.

“Hal ini menjadi luka yang mendalam bagi kami. Oleh karena itu saya melakukan laporan ini ke kepolisian, karena perlakuan ini sangat tidak layak, dan tidak manusiawi, saya tidak mau ada korban lain, atau Megawati lain yang mengalami hal dan perlakuan yang sama, kita harus putus mata rantai ini,” sebutnya.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

“Ibu kami disatukan dengan gangguan jiwa, lalu pada saat kritis tenaga medis tidak siap. Saksi ada, alat bukti lengkap, dan saya mohon kepada rumah sakit untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” sebut Mukhlis.

Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Tarakan, dr. M. Hasbi Hasyim mengatakan masih mendalami laporan terkait kelalaian dari tenaga medis tersebut.

“Kita punya mekanisme medis, jadi nanti akan diaudit dulu, saya juga belum mengetahui laporan tersebut, kalau sudah jelas baru akan saya klarifikasi,” terangnya kepada benuanta.co.id lewat telepon seluler.(*)

 

Reporter : Matthew Gregori Nusa

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *