Air Masih di Level Aman, BPBD Bulungan Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

TANJUNG SELOR – Masyarakat Kabupaten Bulungan tampaknya harus waspada, terutama yang bertempat tinggal di pinggiran Sungai Kayan. Pasalnya beberapa hari ini terpantau aktivitas dan intensitas air sungai meluap hingga terjadi banjir.

Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan memberikan informasi kewaspadaan dini kepada masyarakat. Terlebih dalam kurun 3 hari ini air sungai terus naik kondisi ditambah dengan air pasang.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2000 votes

“Beberapa hari ini air pasang membuat wilayah Tanjung Selor terjadi banjir. Dari monitor kita di Peso memang kondisinya hujan terus,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bulungan Fatokah kepada benuanta.co.id, Jumat 15 Januari 2021.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Bulungan Gelar Sosialisasi Manfaat Program Sektor Jasa Konstruksi

Kata dia, air sungai mulai naik sejak hari Selasa 12 Januari 2021 lalu, bentuk antisipasi di bagian hilir Sungai Kayan terus melakukan koordinasi dengan petugas yang ada di Kecamatan Peso.

“Sambil menunggu info dari hulu, kita akan adakan siaran keliling di Tanjung Selor. Memang untuk level masih di level aman, yakni di angka 3 sampai 4 jika sampai di Tanjung Selor masih aman,” ucapnya.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Potensi Hujan Lebat Terjadi di Beberapa Wilayah di Kaltara

Dari tabel air 2021, terlihat ada air jadi sampai hari ini air puncak. Hal karena air laut naik sehingga terjadi pasang yang membuat sungai terjadi peningkatan volume. “Masih kondisi aman tapi tetap waspada, terutama warga yang tinggal di pinggiran sungai,” jelasnya.

Fatokah mengatakan, rentang terjadinya air pasang sungai itu dari bulan Januari sampai bulan Februari 2021. Kemudian di bulan Maret hingga April 2021 ini diprediksikan terjadi panas, sehingga perlu diantisipasi.

Baca Juga :  BMKG Perkirakan Potensi Hujan Lebat Terjadi di Beberapa Wilayah di Kaltara

“Kalau hujan sehingga air pasang ini kita prediksi sampai Februari sedangkan panas kita antisipasi supaya tidak terjadi Karhutla di Maret April,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *