Korpolairud Kembali Temukan Serpihan Pesawat dan Organ Manusia

Jakarta – Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri kembali menemukan beberapa serpihan pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 beserta organ tubuh manusia yang diduga korban pesawat nahas tersebut, Senin.

“Kita kembali melakukan penyisiran di arah TKP kemarin dan kembali menemukan serpihan serta beberapa organ tubuh,” kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih saat jumpa pers di atas Kapal Polisi Bisma 8001.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1592 votes

Ia mengatakan kendala utama proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air adalah arus di bawah air yang kuat. Selain itu, jarak pandang di dalam air juga berkurang sehingga tidak bisa maksimal.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

“Namun, karena hari ini cuaca lebih cerah, sehingga jarak pandang lebih luas dan barang bukti yang ditemukan pun lebih banyak dari kemarin,” ujarnya.

Ia mengatakan Kapal Polisi Bisma 8001 dijadikan kapal posko didukung beberapa kapal lain, di antaranya Kapal Pelatuk dan Kapal Elang Laut.

Total terdapat 125 personel dari Mabes, empat unit helikopter Direktorat Polairud serta personel SAR dengan jumlah total 30 orang. Korpolairud Baharkam Polri juga didukung oleh Polda Metro Jaya dengan 32 personel.

Baca Juga :  Dampak Psikologis saat Gerhana

“Brimob juga mengirimkan tim penyelam dengan total 16 orang serta empat orang tenaga medis,” ujar dia.

Senada dengan Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih, Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan areal atau lokasi pencarian bisa diperluas agar tidak fokus pada satu titik saja. “Sehingga kecepatan dalam pencarian bisa cepat selesai,” katanya.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.(*)

 

Sumber : antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *