Jakarta – Anda termasuk sosok yang merelakan beberapa jam waktu tidur di malam Tahun Baru untuk begadang? Jika ya, ingatlah begadang atau tidur amat larut bisa menganggu siklus tidur dan bangun alami tubuh.
Akibat jangka pendeknya, suasana hati dan fokus Anda akan terganggu pada esok hari. Tak perlu heran jika Anda merasa kesal dan lelah.
Walau begitu, menurut penyedia layanan kesehatan masyarakat di Inggris (NHS) jika Anda hanya sekali begadang tidak akan membahayakan kesehatan Anda.
Dia, seperti dikutip dari Insider, Kamis mengatakan, efek kesehatan yang merugikan dari satu malam tanpa tidur biasanya dapat dimediasi jika Anda mendapatkan tidur yang lebih konsisten selama beberapa malam ke depan.
Umumnya, orang dewasa perlu tidur malam minimal 6-7 jam. Jika Anda begadang dan keesokan harinya Anda libur, maka Anda bisa menambahkan 1-2 jam ekstra waktu tidur pada malam berikutnya hingga hutang tidur lunas, seperti diungkapkan dokter umum RS Pondok Indah – Pondok Indah, I Made Tirta Saputra.
Pihak NHS juga menyarankan hal serupa. Jika Anda tidak cukup tidur, hanya ada satu cara untuk mengimbanginya yakni tidur lebih banyak.
Cara untuk melakukannya, pergi tidur ketika Anda lelah, dan membiarkan tubuh Anda bangun di pagi hari tanpa alarm. Tirta mengatakan, tubuh memerluan waktu untuk beradaptasi hingga nantinya bisa bangun tidur secara normal.
Anda juga bisa mencoba mengganti waktu tidur yang hilang keesokan harinya dengan tidur siang dan tidur lebih awal dari biasanya.
Tetapi yang menjadi masalah jika Anda esok harinya harus masuk kerja. “Jika Anda tidak tidur sampai jam 2 atau 3 pagi dan Anda harus bekerja pada jam 9, Anda tidak akan bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik seperti yang seharusnya,” kata ahli pengobatan tidur sekaligus asisten profesor kedokteran, paru dan perawatan kritis di Icahn School of Medicine dan Mount Sinai Health System, Andrew Varga seperti dikutip dari Health.
Lebih lanjut, jika Anda terus menerus begadang misalnya selama beberapa minggu atau bulan, bersiaplah menghadapi risiko terkena kondisi medis lebih serius seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes.(ant)