TANJUNG SELOR – Jelang pergantian tahun menuju 2021, pandemi Covid-19 belum usai di Indonesia. Tak terkecuali di Provinsi termuda, Kalimantan Utara. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir terjadi peningkatan kasus positf Covid-19 yang signifikan.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara per 31 Desember 2020, jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 3.794 kasus. Sementara kesembuhan sudah mencapai angka 2.290 orang atau sekitar 61,3 persen tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kaltara.
Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan pemantauan sebanyak 1.421 orang atau 38,7 persen. Sedangkan kasus meninggal dunia sebanyak 57 orang atau 1,5 persen.
Jika sebelum tiga bulan lalu angka positif Covid-19 hanya menyentuh dua digit, mulai Oktober 2020 hingga saat ini, penambahan jumlah kasus sudah menyentuh tiga digit untuk Kaltara.
Mereview penambahan kasus hari ini di provinsi ke-34 di Indonesia ini, bertambah kasus positif sebanyak 38 orang di Kota Tarakan. Memang kasus Covid-19 paling tinggi di Kota Tarakan dibandingan empat kabupaten lain seperti Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau dan Tana Tidung.
“Tarakan 38 positif 11 orang diantaranya nakes, Bulungan 17 kasus positif, 1 MD di Tarakan memiliki riwayat penyakit Pneumonia, Covid-19,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy.
“Disamping kasus positif terdapat pasien sembuh dari Tarakan 25 orang dan Nunukan 2 orang untuk hari ini,” lanjut Agust.
Rincian kasus masing-masing daerah di Kaltara, Tarakan 2.052 kasus positif Covid-19. Telah sembuh 1.131 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 33 orang.
Berikutnya Kabupaten Malinau sebanyak 258 kasus positif dengan kesembuhan 207 orang dan nihil kasus meninggal dunia. Sedangkan Kabupaten Bulungan terkonfirmasi positif 965 orang dan telah sembuh 757 orang. Kasus meninggal dunia di Bulungan sebanyak 19 orang.
Selanjutnya di Kabupaten Nunukan kasus positif sebanyak 458 kasus. Telah sembuh 166 orang. Kasus meninggal dunia 5 orang terpapar Covid-19. Lanjut ke Kabupaten Tana Tidung yang paling sedikit jumlah kasusnya, yakni 61 orang positif dan telah sembuh 29 orang serta nihil kasus meninggal dunia.
Kasus positif Covid-19 yang meninggal dunia secara umum adalah lansia. Kemudian mereka memiliki riwayat penyakit seperti pneumonia, tekanan darah tinggi (hipertensi). Walaupun sebagian ada yang memiliki penyakit infeksi paru, ginjal, stroke hingga asma.
Agust menilai diperlukan kesadaran masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan (prokes), seperti selalu memakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan orang. Jika prokes ini ditaati masyarakat, peningkatan kasus bisa diminimalisir.
“Kita mengimbau kepada seluruh masyakat Kaltara agar tetap patuhi protokol kesehatan, jangan kendor,” ujarnya.
Ditambahkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes meminta kepada masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar daerah Kaltara, jika kembali ke Tarakan agar disiplin melakukan isolasi mandiri selama 14 hari bila tidak melakukan swab mandiri.
“Kasus ini awalnya dari pelaku perjalanan sehingga menyebabkan kontak erat, walaupun saat ini jumlah kontak erat sudah lebih banyak dari pelaku perjalanan. Kita imbau disiplinlah, sayangi keluarga dan orang lain,” jelasnya.
Ia tak menampik saat ini Tarakan kembali ke zona merah penyebaran Covid-19. Artinya butuh kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat untuk menekan penambahan kasus di Tarakan dengan tetap disiplin tegakkan prokes.
“Yang jelas kita sudah zona merah, jadi bagaimana kita harus berusaha, apakah 3 M itu berhasil atau ada yang mengendurkannya,” kata dr. Devi dalam press release melalui daring.
Satgas juga mengingatkan kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 khusus yang menjalani isolasi mandiri di rumah agar tidak mendatangi ruang publik.
“Tetap saja di rumah yang menjalani isolasi mandiri, kalau berkeliaran bisa menularkan ke orang lain. Jadi, tolong kesadarannya,” tuturnya.(*)
Reporter: Ramli, S.Pd