8 Mahasiswa IMPA UBT Berhasil Ekspedisi dan Eksplorasi Gunung Harun di Krayan

TARAKAN – Petualangan di alam menjadi penggemblengan mental dan fisik yang berat. Kesulitan dalam perjalanan mendaki gunung yang terjal dan licin, menembus semak belukar hutan belantara, menyusuri kegelapan gua, dan mengarungi arung deras sungai dan samudera, menjadi tantangan yang harus dijawab dengan bekal pengetahuan dan perhitungan yang cermat.

Mahasiswa Pecinta Alam atau Mapala adalah satu di antara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus-kampus, termasuk di lingkungan kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang memiliki UKM Pecinta Alam IMPA-UB Tarakan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1570 votes

Selasa (15/12/20), sebanyak delapan mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang tergabung dalam UKM Pencinta Alam (PA) Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Borneo Tarakan (IMPA-UB Tarakan) melakukan ekspedisi dan Eksplorasi Dataran Tinggi Kalimantan Utara tepatnya di Gunung Harun, Desa Pa’Raye Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan. Gunung Harun terletak dekat di desa terakhir yaitu Desa Pa’Raye Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan.

Baca Juga :  Listrik Padam di Nunukan Disebabkan Monyet

Rafly Ramadhan, Ketua Umum UKM IMPA-UB Tarakan kepada media ini menjelaskan, ekspedisi ini bertujuan untuk memupuk kepedulian terhadap upaya pelestarian alam dan lingkungan, memperkenalkan potensi wisata terkait keindahan dan pesona kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang, mendata dan mengenal keanekaragaman flora dan fauna yang berada di sepanjang jalur pendakian, mengetahui dan mempelajari suku, budaya dan sosial masyarakat di desa terakhir dan dalam melakukan pendakian tim ekspedisi harus membuka jalur sendiri untuk mencapai puncak dengan mengandalkan ilmu navigasi darat (peta, kompas) yang sudah dibekali di lembaga.

“Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan penelitian pengabdian pada masyarakat sesuai Tri Dharma Penguruan Tinggi dan pendakian gunung yang tingginya di atas 2000 MDPL,” ujar Rafly

Tim ekspedisi memasang target pendakian yaitu 9 hari naik dan turun 6 hari dengan total perjalanan terhitung 15 Desember hingga 29 Desember 2020. Adapun peserta yang mengikuti ekspedisi ini terdiri dari dari 8 orang laki-laki, yaitu satu orang menjadi Bantuan Komunikasi (Bankom Lapangan) yaitu Nana Suryana dan 7 orang lain tim lapangan yaitu Joseph Joeme, Amrasamri, Muhammad Nazri, Syahrul, Muhammad Akbar, Rivaldi Ramadhan Dan Uwais Al-Qarani.

Baca Juga :  Dishub Nunukan Buka Posko Angkutan Laut Lebaran 2024

Persiapan sebelum ekspedisi ini berlangsung selama 4 bulan, berupa latihan fisik, pemantapan materi, pengumpulan informasi, usaha dana, surat menyurat, perlengkapan, peta gunung dan pembuatan jalur pendakian.

Estimasi waktu ekspedisi yang direncanakan dalam waktu 15 hari oleh tim ekspedisi rupanya berlangsung lebih cepat dari yang direncanakan oleh tim tepat pada Selasa hari kedelapan pendakian, 22 Desember 2020, Tim Ekspedisi Gunung Harun setelah kurang lebih seminggu melakukan pendakian akhirnya yang dicita-citakan sampai pada puncak gunung harun yang berada pada ketinggian 2175 MDPL Pada Jumat, 25 Desember 2020, setelah menempuh 3 hari perjalanan turun dari puncak gunung harun untuk ke desa terakhir yaitu desa Pa’Raye. Tim akhirnya sampai di desa pada pukul 14.30 Wita dan keadaan anggota tim lengkap dan sehat semua.

Baca Juga :  BP3MI Kaltara Fasilitasi Pemulangan PMI Bermasalah ke Daerah Asal

Untuk Data sementara yang didapatkan Tim Ekspedisi Gunung Harun IMPA-UB, bahwasanya Gunung Harun merupakan gunung tertinggi yang berada di Kalimantan Utara.

Ditambahkan Ketua Panitia, Nana Suryana, output dari kegiatan ekspedisi ini yaitu: memperoleh data potensi Gunung Harun, memperoleh data keanekaragaman flora dan fauna, laporan hasil ekspedisi, membantu mengangkat potensi wisata yang berada di Kalimantan Utara, mengenalkan Desa Pa’Raye pada Kalimantan Utara, membantu mengembangkan desa, baik dari segi wisata, ekonomi dan infrastruktur agar lebih diperhatikan pemerintah Kabupaten Nunukan.

“Harapannya dengan terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan lebih memperhatikan desa-desa yang berada di Krayan Kabupaten Nunukan, khususnya Desa Pa’Raye untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada di desa. Yang tak kalah penting, pembangunan infrastruktur khususnya jalan, listrik dan bahan bakar berkendara harus dilakukan secara merata,” ujarnya.(*)

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *