Tekan Inflasi Melalui Tanam Bawang Sendiri

KADIS PERTANIAN BERHARAP CARA PEMBIBITAN DARI PETANI TAK HABIS PERCUMA

TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan terus berupaya melakukan terobosan dalam menangani inflasi melalui pengembangan bawang merah sendiri. Berdasarkan penelitian Bank Indonesia selama 54 bulan, bawang merah ternyata mempunyai frekuensi dan pengaruh besar terhadap tingginya inflasi. Hal ini terjadi lantaran setiap tahunnya mendatangkan komoditi dari luar daerah.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2051 votes

Kendati mencoba mengurangi inflasi melalui menanam bawang merah yang telah diproyeksikan pemerintah melalui bantuan dari Bank Indonesia, hingga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang siap memfasilitasi teknologi dan cara penangananya ke petani harus memiliki regenerasi.

Baca Juga :  Momen Lebaran Idulfitri 1445 H Trafik Internet Naik 12.87 Persen

“Termasuk penanganan hama penyakitnya, cara membibitkan. Karena permasalahannya kalau sudah diberi bibit itu biasanya habis-habis saja tanpa ada regenerasi. Maka BPTP bersama BI juga akan memberikan bantuan kepada petani yang terpilih, seperti itu,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Tarakan, Elang Buana kepada benuanta.co.id, Jumat (18/12/2020).

Selain itu, Elang menyebut sentra sayur yang ada di Tarakan Timur juga memiliki potensi yang cukup baik. Bukan hanya untuk Kota Tarakan, melainkan wilayah lain di Kaltara.

Baca Juga :  Tim Energi Tarakan Ikuti Lomba TTG dan Posyantek Tingkat Provinsi Kaltara

“Sebetulnya sentra produksi sayur baik untuk Kota Tarakan maupun untuk daerah-daerah lain seperti perusahaan-perusahaan batu bara, perusahaan sawit, perusahaan-perusahaan perikanan biasanya ngambil di sini. Karena di sini sentra yang sudah prima-3. Sayuran yang sudah terakreditasi prima-3 dan ini tanpa pestisida. Menggunakan pestisidanya herbal, bukan yang kimiawi,” sebutnya.

Hasil dari kunjungan kerja Staf Khusus Menteri Pertanian Republik Indonesia kepada kelompok tani di Tarakan berapa waktu lalu, kata Elang, berbagai keluhan itu telah ditampung oleh Kementerian Pertanian dan akan digarap dalam tindak nyata tahun 2021 mendatang.

Baca Juga :  Ekonomi Kaltara Tumbuh 4,94 Persen Tahun 2023

“Alhamdulillah oleh Pak Staf Ahli Menteri Pertanian menyatakan apa kekurangannya di sini. Seperti (minimnya) peralatannya yang disampaikan oleh ketua kelompok kami. Dan mereka (kementerian) InsyaAllah akan memberi bantuan karena mendengarkan langsung dari para petani, para PPL, dan para pelaku usaha,” tukasnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *