Dandim 0907/Trk Dukung Pencegahan PMI Non Prosedural

TARAKAN – Rapat Kordinasi sinergitas antar Stakeholder oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara resmi dibuka kepala BP2MI Kombes Pol Hotma Victor Sihombing di Ball Royal Crown Hotel, Sabtu (05/12/2020).

Dalam rapat tersebut membahas tentang upaya pencegahan pekerja migran indonesia (PMI) non prosedural/ilegal dengan mengajak seluruh stakeholder bekerja sama dalam upaya mengatasi dan mencegah TKI non prosedural. Sehingga, nantinya tidak ada lagi TKI yang berpergian tanpa melalui prosedur yang benar.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1970 votes

Kombes Pol Hotma Victor Sihombing mengatakan, wilayah Nunukan Kaltara, sekitar 400-450 ribu PMI yang tidak terdokumen saat ini yang ada di negara Malaysia ada yang lahir di negara Malaysia, sebagian juga menjadi PMI yang masuk melalui jalur tikus dengan cara pemalsuan dokumen. Apabila hal ini lolos yang bersangkutan akan menimbulkan permasalahan baru dan berujung ke permasalahan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga :  Terdakwa Tipikor Pembangunan Rumah Kuliner Kotaku Dituntut Pidana 2,6 Tahun

Oleh karnanya diharapkan, sinergitas dukungan seluruh stakeholder yg ada di wilayah Kaltara untuk ikut terlibat dalam pengawasan, pencegahan dan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) sesuai dengan fungsi masing-masing.

Sementara itu Komandan Kodim 0907/Trk Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan, sangat mendukung upaya pencegahan yang dilakukan ini.

“Kita menyadari dengan luasnya garis batas perairan antara RI dan Malaysia maka tanpa sinergitas dan komitmen seluruh aparat yang terkait mustahil kita dapat melakukan pencegahan terhadap CPMI Non Prosedural,” ucapnya.

Baca Juga :  Arus Mudik Lancar, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Ops Ketupat 2024

Pencegahan ini memang sudah seharusnya dilakukan sebagai upaya serta wujud kepedulian kita terhadap nasib PMI yang rentan menjadi korban penipuan, pemerasan, kekerasan dan kasus perdagangan manusia.

“Komitmen ini harus terus digelorakan sampai masyarakat benar benar sadar pentingnya menjadi PMI secara prosedural,” pungkasnya.(*)

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *