Pilkada, Pemimpin, dan Masa Depan Ketahanan Kesehatan

Tolok Ukur

Tito juga menginginkan agar isu penanganan COVID-19 masuk dalam tahapan penyelenggara Pilkada 2020, seperti pada debat para kandidat. Pada sesi ini, para paslon dapat beradu gagasan terkait dengan penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1969 votes

Gagasan paslon mengenai kebijakan penanganan COVID-19 dapat menjadi tolok ukur kapabilitas paslon untuk menyelematkan rakyatnya dari pandemi.

Baca Juga :  Badan Geologi Pantau Gunung di Dekat Gunung Ruang Secara Intensif

“Kalau enggak punya gagasan (soal COVID-19), jangan dipilih,” katanya.

COVID-19 perlu menjadi perhatian calon pemilih karena pandemi belum pasti tuntas dalam waktu dekat.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, setelah 10 bulan pandemi, alih-alih melandai, perkembangan kasus positif COVID-19 di Indonesia justru kian mengganas.

Terakhir, rekor positif kasus COVID-19 menembus angka di atas 8.000 kasus per hari. Sejumlah daerah pun mulai menunjukkan peningkatan tingkat keterisian ranjang ruang isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU).

Baca Juga :  Presiden Nyatakan Sikap Deeskalasi RI Hadapi Konflik Timur Tengah

Seperti yang kerap dinyatakan Presiden RI Joko Widodo, keselamatan masyarakat adalah yang utama saat ini. Esensi tersebut sepatutnya juga tergambarkan dalam program paslon dan cara berkampanye para paslon.

Calon kepala daerah seharusnya bisa menjadi panutan (role model) bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan yang telah diatur dalam pilkada.

“Jika mengendalikan ratusan orang pendukungnya saja tidak mampu, bagaimana nanti calon kepala daerah tersebut memimpin ribuan atau jutaan orang di daerah,” ujar Tito.

Baca Juga :  Usulan CASN Pemprov Kaltara Disetujui 

Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa peran kepala daerah yang terpilih nanti akan sangat penting untuk membawa daerah terkait dengan keluar dari masa sulit pandemi COVID-19.

Maka itu, ujar Wiku, pilihlah paslon yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat berkampanye karena hal itu dapat menjadi cerminan tanggung jawab paslon tersebut ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *