BPPTKG: Aktivitas Seismik Gunung Merapi Masih Tinggi

Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa aktivitas seismik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta selama periode pengamatan 27 November – 3 Desember 2020 masih tinggi.

“Secara mingguan data ini sedikit menurun namun ini masih dalam nilai yang fluktuatif tinggi,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat menyampaikan penjelasan aktivitas Gunung Merapi secara virtual, Jumat.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1548 votes

Menurut Hanik, penurunan aktivitas seismik itu antara lain ditunjukkan dengan perbandingan intensitas kegempaan di Gunung Merapi yang relatif lebih rendah dari pengamatan pada pekan sebelumnya.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

Ia menyebutkan Gempa Vulkanik Dangkal (VTB) selama sepekan tercatat sebanyak 236 kali atau menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat 277 kali, gempa fase banyak (MP) sebanyak 2.128 kali turun dari sebelumnya 2.464 kali, gempa guguran (RF) 289 kali turun dari sebelumnya 340 kali, gempa hembusan 330 kali menurun dari sebelumnya 541 kali.

Baca Juga :  Dampak Psikologis saat Gerhana

Selain kegempaan, data pengamatan deformasi juga menunjukkan tren menurun. Dari total pemendekan jarak tunjam pada pekan sebelumnya sebanyak 78 cm menurun menjadi 74 cm.

“Dalam satu minggu memang ada kecenderungan menurun sedikit tetapi masih tinggi untuk ukuran aktivitas Merapi,” kata dia.

Mengingat aktivitas seismik masih pada level yang tinggi, menurut Hanik, potensi Gunung Merapi mengalami erupsi masih ada. “Selama masih setinggi ini potensi untuk erupsi masih ada,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menambahkan bahwa aktivitas seismik perlu dilihat secara menyeluruh. Jika dalam sepekan cenderung mengalami penurunan, menurutnya, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa tidak ada peningkatan aktivitas yang tajam.

Baca Juga :  Dampak Psikologis saat Gerhana

“Sehingga probabilitas aktivitas menjadi seperti erupsi 2010 menjadi kecil. Sedangkan pola yang tinggi namun mendatar seperti pola erupsi efusif 2006 dan melihat nilai volumenya yang tinggi (erupsi) bisa lebih besar dari 2006,” kata Agus.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *