NUNUKAN – Debat publik calon bupati dan wakil bupati Nunukan yang pertama digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan, Ahad (22/11/2020) malam di Gedung Olahraga (GOR) Jalan Sei Sembilan.
Dalam debat itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Nomor Urut 1, Hj. Asmin Laura Hafid dan H. Hanafiah dengan jargon Amanah, mampu menguasai panggung debat publik tersebut.
Dalam debat itu mengangkat tema Pelayanan Publik Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), Kesejahteraan Masyarakat, Kehidupan Sehat dan Bermartabat.
Seperti diketahui, Pilbup Nunukan diikuti dua pasangan calon. Yang pertama Hj. Asmin Laura Hafid-H. Hanafiah yang merupakan calon dari petahana dengan nomor urut 1 dan H. Dani Iskandar-M. Nasir nomor urut 2 sebagai penantang.
Dalam debat publik itu, tak sekadar memaparkan visi-misi dan gagasan saja, kedua paslon juga saling mengkritisi, menyerang dan bertahan, terutama pada sesi paslon bertanya dan paslon menjawab.
Debat yang dimulai pukul 20.00 dan berkahir 22.00 Wita, dalam panggung Laura tampil elegan dengan percaya diri. Sedangkan Hanafiah tampil piawai tanpa membaca teks di seluruh enam sesi debat karena ia merupakan mantan Birokrasi yang sudah pernah mengabdi kurang lebih selama 37 tahun lamanya di Kaltara, khususnya di Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Sedangkan Laura adalah bupati petahana yang mampu mengeksplore keberhasilan programnya di Nunukan yang selama ini berjalan baik. Salah satu contoh misalnya di bidang kesehatan sangat membanggakan dibanding daerah lain. Ambulans terbang yang bisa mengantarkan pasien dari daerah pedalaman khususnya Kecamatan Krayan. Kemudian sistem pelayanan publik yang sudah berbasis digital, memudahkan pelayanan publik. Hal ini sangat membantu pembangunan daerah, sehingga di bawah kepemimpinan Laura pemerintah Nunukan melayani masyarakat dengan efektif dan efesien.
“Optimalisasi pelayanan publik adalah kewajiban utama semua pembangunan, yang ada harus dihajadkan untuk kepentingan publik, kepentingan masyarakat. Ini yang selalu kami ikhtiarkan,” kata Laura saat debat.
Kepiawaian komunikasi publik Laura juga diimbangi dengan Calon Wakil Bupati Hanafiah. Keduanya mampu memaparkan gagasan dengan gamblang sejak sesi pemaparan Visi-Misi, Pendalaman Visi-Misi, Paslon Bertanya Paslon Menjawab, hingga sesi closing statement.
Debat publik Pilkada Nunukan dinilai menjadi wadah pencerahan dan pengenalan gagasan yang utuh dari masing-masing paslon untuk masyarakat Nunukan.
Rachmat salah satu pemuda asal Sebatik yang ikut menyaksikan debat paslon Cabup dan Cawabup Nunukan di luar GOR melalui siaran langsung youtube KPU Nunukan mengatakan, serunya debat pilkada Nunukan sudah diperkirakan. Selain karena hanya dua paslon yang bertarung, juga karena gagasan dan ide-ide segar yang muncul dari paslon Amanah.
Dia juga menilai dari perjalanan debat tersebut, paslon Amanah mampu menguasai panggung. “Ibu Laura dan Pak Hanafiah menguasai panggung debat dengan kemampuannya memaparkan visi misi, dan program tanpa teks, mulai dari segmen pertama hingga segmen keenam,” jelasnya, Senin (23/11/2020).
Pasangan dengan jargon Amanah ini dinilai mampu menjawab setiap kritik yang disampaikan oleh pasangan Damai dengan argumen dan jawaban yang berbasis literasi dilengkapi dengan aturan-aturan hukum yang relefan. “Oleh karena itu, layak dikatakan pasangan Nomor Urut 1, Hj. Asmin Laura Hafid dan H. Hanafiah menguasai panggung debat paslon tersebut,” ujarnya.(adv)
Reporter: Darmawan
Editor : M. Yanudin