TARAKAN – Jumlah pasien Covid-19 di Tarakan terus bertambah secara signikan, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) direncakan akan memperluas kapasitas ruangan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Namun sumber daya manusia (SDM) masih minim.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M. Kes melalui press release via aplikasi zoom.
“RSUKT saat ini sudah full, dengan kapasitas 22 orang, di RSUD belum. Renca RSUKT juga mau membuka ruangan di lantai dua, namun SDM juga harus dicari dulu,” ujarnya kepada awak media, Minggu (22/11/2020).
Dijelaskan dr. Devi, perekrutan SDM sempat direncanakan mengandalkan relawan, namun harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan yang paling penting harus bersedia di ruang Covid-19.
Berdasarkan pengalaman, mendapatkan tenaga kerja khusus Covid-19 terbilang cukup sulit, terutama dengan persyaratan yang terbilang cukup banyak seperti tidak boleh kontak dengan anak kecil, ibu hamil, dan lansia.
“Membuka lantai dua tidak semudah itu, perawat kita harus banyak, karena 1 shift kerja selama 4 jam, akan ada 6 shift, kita harus perlu SDM yang banyak, dalam penugasan seluruh tenaga medis juga harus dikarantina,” terangnya.
Selain itu, masa kerja perawat tambahan juga harus dipertimbangkan, karena terdapat potensi jumlah pasien konfirmasi Covid-19 menurun drastis dan RSUKT akan berlebihan tenaga kerja.
“Hal ini masih diatur oleh satgas, untuk sementara saat ini ruangan isolasi diprioritaskan kepada pasien bergejala, tanpa gejala akan melakukan isolasi mandiri, namun juga harus diperiksa dan diarahkan dahulu sebelum isolasi mandiri,” tutupnya.(*)
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor : Ramli