NUNUKAN – Belum diberlakukannya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di tengah pandemi covid-19 saat ini, siswa pun melakukan belajar di rumah. Hal ini guna memutus penyebaran wabah virus covid-19.
Seperti diketahui, pemerintah mengambil kebijakan meliburkan sekolah dari kegiatan belajar diganti di rumah masing-masing dengan tetap menjaga komunikasi antara guru dan siswanya.
“Siswa belajar mandiri di rumah sejak sekolah diliburkan karena wabah covid-19. Siswa bukan diliburkan tapi dirumahkan, artinya mereka tetap belajar di rumah,” kata Zet Simon S.Pd, Kepala Sekolah Luar Biasa Nunukan (SLBN), kepada benuanta.co.id, Kamis (5/11/2020).
Selain siswa, guru juga tetap bekerja dari rumah ke rumah untuk mengontrol peserta didik sesuai mata pelajaran masing-masing. “Untuk memastikan Siswa agar tetap mengerjakan tugas atau tidak, pemantauan siswa dilakukan dengan cara mendatangi rumah masing-masing siswa,” jelasnya.
Selain itu, setiap guru memiliki laporan masing-masing tentang tugas yang diberikan kepada siswanya, serta mengontrol pengumpulan tugas. “Mengontrol untuk waktu pemberian tugasnya. Jadi guru tahu siapa yang membuat tugas dan sebaliknya,” terangnya.
Dia menyebut, setiap mata pelajaran yang diajarnya diberikan materi pelajaran dua kali dalam seminggu. Hal itu tetap membuat guru-guru SLB semangat memberikan pelajaran kepada siswanya meskipun kadang harus menempuh perjalanan jauh.
Kegiatan menyambangi siswa ini sudah semenjak bulan Juli sampai saat ini. Selain itu, kegiatan belajar juga bisa lewat online. Tapi karena keterbatasan sebagian siswa yang tidak punya handphone (HP) android, maka sebagian guru SLB harus pergi mengajar dari rumah ke rumah dan tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)
Reporter: Nasrul/Darmawan
Editor : M. Yanudin