MALINAU – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang juga dilanda dengan pandemi Covid-19. Tentunya akan membuat tata cara yang ada di Pilkada akan berubah juga, khususnya terkait dengan protokol kesehatan yang wajib diikuti oleh semua pihak baik dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada maupun masyarakat.
Meski demikian, besarnya antusias masyarakat dalam menyambut Pilkada terkadang tanpa disadari telah membuat sejumlah protokol kesehatan harus dilanggar.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malinau Donny, S. Th yang mengatakan , kalau pelanggar protokol kesehatan bukanlah disebabkan oleh para paslon, melainkan oleh masyarakat yang selalu berantusias, hingga membludak saat para paslon melakukan kegiatan.
“Tanggung jawab tetap jatuh kepada para paslon, karena ini kan kegiatannya mereka. Karena di lapangan kita selalu mendapati masyarakat yang tidak jaga jarak, ada juga ibu hamil, hingga membawa anak kecil yang sebenarnya tidak boleh,” kata Donny.
Disisi lain menanggapi hal tersebut salah satu Paslon Wempi W Mawa mengungkapkan, kalau selama ini pihaknya selalu mengikuti Peraturan Komisi Pemilihan Umum(PKPU) yang berhubungan dengan protokol kesehatan.
Meski demikian, ia juga tidak menyangkal kalau pihaknya terkadang akan dibuat kerja ekstra agar dapat mengimbangi prosedur kesehatan dengan besarnya animo masyarakat yang hadir saat ia berkampanye.
“Tidak hanya saya saja. Saya rasa semua Paslon sudah mengikuti prosedur protokol kesehatan. Tapi ya itu tadi, kita juga tidak bisa melarang untuk masyarakat datang ke acara kita,” kata Wempi.
“Siapapun yang datang pasti akan kita sambut baik, sambil menghimbau untuk menggunakan masker yang kita berikan, jaga jarak, cuci tangan serta mengikuti protokol kesehatan yang lainnya,” ungkapnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli
