NUNUKAN – Masih di masa pandemi Covid-19, aktivitas berkuruman masih dibatasi untuk pencegahan penyebaran wabah ini. Bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, tentu pernak pernik musiman seperti bunga malai maupun ember hias dijual di pasar-pasar.
Untuk tahun ini, di tengah pandemi covid-19 berdampak pada pedagang penjual pernak pernik musiman untuk perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Karena pedagang mengeluhkan sepinya pembeli. Padahal tahun-tahun sebelumnya begitu sangat diminati oleh masyarakat Nunukan.
Pedagang pernak pernik musiman Imran (29) mengatakan, tahun sebelumnya biasanya sangat ramai pembeli sebulan sebelum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun hingga akhir Oktober 2020 ini, masih sepi.
“Lambat sekali pembeli tahun ini, dulu banyak yang pesan tapi sekarang masih sepi. Ini mungkin karena adanya pandemi covid-19, kurang sekali omzet,” kata Imran, Sabtu (31/10/2020).
Lanjut dia, biasanya dalam penjualan pernak pernik musiman itu bisa menghabiskan 30 lusin. Tapi kini hanya terjual satu sampai dua lusin saja, seperti bunga plastik dan ember. Banyak pembeli berburu perlengkapan menyambut Maulid, apalagi anak-anak sekolah yang ingin menyambut Maulid di sekolahnya.
Untuk harga juga sangat bervariasi seperti per ember hias itu yang cukup besar Rp 35.000, yang sedang Rp 20.000 dan yang kecil Rp 15.000. Untuk Bunganya satu tangkai Rp. 1000, namun tergantung motif bunga, semakin bagus dia akan berbeda harga.
“Harga ember untuk Maulid kita tidak naikkan, sama dengan tahun lalu. Tidak dinaikan saja sepi pembeli, apalagi kalau kita naikkan harganya,” jelasnya.
Untuk menyiasati agar tidak rugi, Imran hanya menghiasi ember-ember sesuai pesanan saja. Karena ember pernak pernik musiman yang dia jual berasal dari Malaysia.
“Saya tidak pesan banyak karena nanti rugi.
Saya tetap berharap di tahun yang akan datang kondisi ekonomi sudah stabil,” harapnya. (*)
Reporter: Nasrul/Darmawan
Editor : M. Yanudin