NUNUKAN – Genap 70 tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tentu perjuangan itu belum selesai, terutama di era Pandemi Covid-19. Sehingga pentingnya untuk bersama-sama dalam mengatasi pandemi covid-19 di Indonesia khususnya, Kabupaten Nunukan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Nunukan, dr. Budi Azis mengatakan, begitu luar biasanya efek yang didapatkan, baik itu kesehatan, pendidikan, sosial serta ekonomi maupun efek lainnya. Ini sangat mengganggu pertumbuhan kemajuan Negara Indonesia.
“Saya berharap kepada masyarakat agar patuh terhadap anjuran Pemerintah, atau protokol kesehatan yang ada. Salah satunya adalah mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker di mana pun berada. Karena dengan itu kita bisa menjaga diri kita,” kata dr. Budi Azis, kepada benuanta.co.id, Ahad (25/10/2020).
Lanjut dia, dengan menjaga diri sendiri berarti teman-teman juga bisa menjaga dokter yang ada di Kabupaten Nunukan, karena jika dokternya yang sakit, siapa lagi yang akan mengobati. “Kita harus sama-sama menjaga diri agar tidak terkena covid-19 dan dapat terhindar,” jelasnya.
Selain itu, dia juga berpesan kepada dokter agar tetap melakukan pelayanan seperti biasa, tetap mengutamakan kondisi pasien, dan perlakukan pasien seperti dengan baik. Dia juga mencontohkan, jika disuntik dengan jarum ini sakit, maka harus memakai jarum suntik yang lebih baik lagi. Sebab jika suntikan itu dirasakan sendiri sakit, bagaimana dengan orang lain.
“Komunikasi yang baik bersama masyarakat, serta tetap berperilaku yang baik, jadilah dokter yang baik agar masyarakat tetap tersenyum. Saya yakin dengan senyuman saja pasien sudah akan sembuh, apa lagi dengan pelayanan yang baik,” ujar dr. Budi Azis.
Dokter Budi Azis mengatakan, kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Nunukan 90 persen bukan transmisi lokal, tapi berasal dari luar Kabupaten Nunukan. “Kita harus tetap antisipasi untuk melakukan pencegahan penyebaran covid-19, di Nunukan,” ujarnya. (*)
Report: Darmawan
Editor: M. Yanudin