Ingkong Ala Nugal Padi bersama Masyarakat Desa, Tingkatkan Ketahanan Pangan dengan Konsep Kearifan Lokal

TANJUNG SELOR – Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bulungan, Ingkong Ala bersama ratusan warga suku Dayak asal Desa Jelarai Tengah, Jelarai Selor dan Desa Tengkapak, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, menanam padi secara tradisional atau Nugal di kilometer (Km) 27, Jalan Poros Bulungan-Berau (Kaltim), Sabtu (17/10/2020).

Perwakilan warga desa, Tassa Gung (45) mengatakan, budaya bercocok tanam suku Dayak itu sudah dilakukan petani secara turun temurun sejak dahulu, dengan mengandalkan air hujan saat  musim hujan tiba.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

“Ada ratusan warga desa yang ikut kegiatan nugal di atas lahan seluas sekira 3 hektare,  ini budaya turun temurun menanam padi di ladang. Caranya dengan menancapkan tombak atau batang kayu ke permukaan tanah tempat benih padi ditanam,” ungkap pria yang juga menjabat anggota DPRD Bulungan ini.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah
NUGAL: Ingkong Ala bersama masyarakat lakukan Nugal Padi di Kilometer 27, Jalan Poros Bulungan-Berau.

Bercocok tanam dengan konsep kearifan lokal itu, lanjutnya, dilakukan dengan cara gotong royong, ya gmerupakan budaya unik dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Nugal dilakukan setelah lahan selesai dibersihkan beberapa hari sebelumnya.

“Bercocok tanam yang sederhana ini sekaligus menjalin tali silaturahmi antar masyarakat desa untuk ciptakan budaya gotong-royong. Intinya, kegiatan ini untuk meningkatkan persaudaraan dan kebersamaan yang berkelanjutan. Kami berterima kasih kepada Ingkong Ala yang ikut hadir dalam kegiatan Nugal ini, mudah-mudahan beliau (Ingkong Ala) bersama Syarwani sebagai calon bupati (Cabup) terpilih sebagai kepala daerah di Bulungan,” kata Tassa Gung.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

Sementara itu, Ingkong Ala menegaskan, Nugal padi salah satu bagian untuk meningkatkan produksi pangan dengan pola tradisional dan kearifan lokal. Apalagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan siapkan puluhan ribu hektare kawasan sebagai lumbung pangan nasional.

“Kegitan nugal padi Ini merupakan cara menjaga tradisi dan kearifan lokal untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya beras. Kita berharap ketahanan pangan di Bulungan sekaligus juga mampu menyuplai hasil pertanian ke wilayah Kaltara,” tegasnya.

Ingkong Ala yang berpasangan dengan Syarwani (cabup), dengan nomor urut satu itu menambahkan, Nugal sebagai budaya agraris itu akan jadi perhatian pemerintah yang menggalakkan sektor pertanian dengan semangat gotong royong kekeluargaan dan kebersamaan.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Sesuai visi misi kami, kita akan perkuat sektor pertanian, apalagi Bulungan jadi salah satu daerah penyangga Ibukota Negara. Saat ini di Bulungan memiliki proyek strategis nasional seperti pembangunan PLTA Di Peso, Proyek Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning dan Kota Baru Mandiri yang akan menyerap tenaga kerja yang begitu besar. Hal ini akan berhubungan erat dengan produk pertanian kita, khususnya penyediaan pangan bagi para pekerja di proyek strategis nasional tersebut,” pungkasnya.(*)

Reporter: Victor Ratu
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *