Cegah Masuknya Polio dari Malaysia, Pemkab Nunukan Gencarkan Vaksin untuk Balita

NUNUKAN – Menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Nomor 440/1210/Dinkes/GUB, perihal Imunisasi Tambahan IPV, Dinas Kesehatan Nunukan melaksanakan pertemuan lintas sektor membahas Imunisasi Tambahan IPV yang berlangsung di ruang VIP Lantai IV Kantor Bupati.

Tampak hadir Asisten Administrasi Umum, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Nunukan Selatan dan beberapa instansi terkait, baik yang secara langsung maupun melalui virtual.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1590 votes

Dalam sambutannya, Pjs. Bupati Nunukan Ir. H. Faridil Murad yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, H. Asmar mengatakan, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah Sabah, Malaysia, sehingga harus waspada dan sesegera mungkin melakukan upaya-upaya pencegahan agar virus yang bisa mengakibatkan kelumpuhan itu tidak sampai masuk ke Nunukan.

Baca Juga :  386 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan 

“Karena kita wilayah perbatasan. Penelusuran terhadap balita dan anak-anak yang belum mendapat vaksin polio harus segera dilakukan, caranya adalah dengan mengintensifkan kembali gerakan pemberian vaksin kepada balita dan anak-anak kita. Jika ternyata ditemukan masih ada balita dan anak-anak yang belum tervaksin bisa secepatnya dilakukan vaksinasi,” kata H. Asmar, Rabu (14/10/2020).

Sehingga pentingnya sosialisasi kepada masyarakat harus terus digiatkan. Tentu dengan harapan tumbuhnya kesadaran dari para orang tua untuk memberikan vaksinasi secara lengkap kepada anak-anaknya.

Baca Juga :  Listrik Padam di Nunukan Disebabkan Monyet

Dengan ditemukannya kasus polio di Sabah tidak boleh dianggap sebelah mata. Harus diingat bahwa polio adalah jenis penyakit yang sangat mudah menular, meskipun sebagian besar kasus polio ditemukan pada anak-anak. Namun sebetulnya penyakit ini bisa menyerang siapa saja mulai dari bayi hingga orang tua dan yang paling rentan adalah orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksin polio.

“Saya atas nama Pemerintah Daerah menyambut positif kegiatan ini, saya berharap setelah terbentuk tim yang efektif bisa secepatnya bekerja melakukan tracking terhadap anak-anak kita yang belum memperoleh vaksin polio. Langkah ini harus secepatnya dilakukan sebelum transportasi Tawau – Nunukan yang saat ini disetop akibat pandemi covid-19 nantinya dibuka kembali. Jika kapal-kapal penumpang Tawau – Nunukan akan kembali beroperasi, maka saat itulah potensi penyebaran polio akan terbuka dengan masuknya para penumpang dari Tawau ke Nunukan. Namun jika upaya vaksinasi secara maksimal sudah kita lakukan, maka kita tidak perlu terlalu khawatir,” ujarnya.

Baca Juga :  Uji Sampel Pangan di Pasar Inhutani, Sayuran Asal Malaysia Positif Residu Pestisida

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, dr. Meinstar Tololiu mengatakan, program ini akan terlaksana jika didukung oleh lintas sektor yang ada di seluruh Kabupaten Nunukan. “Untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh pihak provinsi, kami mohon bantuan kerja sama dari lintas sektor di setiap kecamatan,” ujarnya. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *