Presiden: Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di Indonesia Naik

Jakarta – Presiden Joko Widodo mencatat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia naik dan lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia.

“Rata-rata kesembuhan per-11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang sebesar 75,03 persen. Ini juga sudah lebih baik,” kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (melalui video konferensi) dengan topik Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1949 votes

Ia menegaskan hal itu sebagai sesuatu yang baik dan oleh karena itu angka rata-rata kesembuhan harus ditingkatkan.

Baca Juga :  Menteri PUPR: ASN Pindah Setelah Upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN

Beberapa hal yang harus dilakukan di antaranya dengan meningkatkan standar pengobatan dari rumah sakit, di ICU, maupun di tempat-tempat isolasi.

“Dan kita juga sudah bisa menekan rata rata angka kematian, meski masih di atas dunia, di (angka, red.) 3,55 persen,” kata Presiden.

Meski begitu ia mengatakan angka tersebut masih lebih baik dari dua pekan sebelumnya yang mencapai lebih dari 3,77 persen.

Baca Juga :  Presiden Nyatakan Sikap Deeskalasi RI Hadapi Konflik Timur Tengah

“Namun masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus,” katanya.

Laporan yang diterima Presiden Jokowi menunjukkan sampai dengan 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia 19,97 persen.

Baca Juga :  Presiden Nyatakan Sikap Deeskalasi RI Hadapi Konflik Timur Tengah

“Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID-19, kasus aktif COVID-19 dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik. Dan juga lebih baik dari, kalau kita lihat di 27 September 2020 yang lalu yang mencapai 22,46. Jadi penurunannya kelihatan sekali dari 22,46 menjadi 19,97 persen,” katanya.

Hal yang juga penting, kata dia, menekan kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai kedisplinan dalam protokol kesehatan. (ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *