H. Hanafiah: Persoalan LPG 3 Kg Jadi Perhatian, Saya Upayakan Cari Jalan Keluar

NUNUKAN – Masuk masa kampanye, pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid-H. Hanafiah yang memiliki jargon Amanah, melaksanakan silaturahmi bersama warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kampung Buton, Kelurahan Nunukan Selatan, RT 08, Selasa, (29/9) malam.

Dalam pertemuan itu hanya dihadiri 50 orang, dangan mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, gunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan pengamanan TNI-POLRI serta juga terlihat dari panwascam.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

Dikatakan H. Hanafiah, pasangan Amanah tidak akan menghambur-hamburkan janji kepada masyarakat. Namun ingin membangun Kabupaten Nunukan yang lebih baik lagi, tentu dengan visi agar wilayah ini bisa aman, maju, dan meningkatkan pelayanan. Baik kesehatan maupun pendidikan kepada masyarakat, serta harus merasa adil. Tak kalah penting adalah, masyarakat sejahtera.

Baca Juga :  Jalan Lingkar Penghubung 5 Kecamatan di Krayan Rampung Bulan Ini

“Jika wilayah kita aman, untuk keluar rumah itu tidak ragu-ragu lagi, dan tindak kejahatan juga tidak ada. Sehingga Kabupaten Nunukan juga dapat berkembang dengan baik menuju kabupaten yang maju mampu bersaing dengan wilayah lainnya. Tentunya dengan meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, sehingga masyarakat juga dapat merasakan adil dan sejahtera,” kata H. Hanafiah, Rabu (30/9/2020).

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi masa-masa Pandemi covid-19, termasuk di Kabupaten Nunukan. Peningkatan pasien covid-19 juga kian harinya bertambah di Indonesia. Ini membuat pertumbuhan perkonomian juga akan terpengaruh.

“Kita jangan lupa 3 M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Itu harus kita budayakan. Pengaruh covid-19 ini membuat perkonomian kita juga tidak stabil, banyaknya PHK, sehingga banyaknya juga pengangguran. Jadi jangan menganggap covid-19 ini remeh,” jelasnya.

Baca Juga :  386 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan 

Selain itu, H. Hanafiah juga menjelaskan permasalahan di lapangan saat ini yang akan menjadi pusat perhatiannya adalah LPG 3 kilogram (kg) di kalangan masyarakat yang sangat sulit untuk didapatkan. Walaupun dapat namun dengan harga yang tinggi, sehingga tidak sesuai dengan harga yang sebenarnya.

“Jika saya sudah duduk, maka persolan itu akan saya upayakan untuk mencari jalan keluar yang bagus, sehingga masyarakat tidak lagi merasakan kesulitan untuk mendapatkan LPG 3 kg. Itu kan kebutuhan masyarakat kita yang menengah ke bawah,” bebernya.

Untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi itu warga harus rela antre panjang, dan ada yang tidak dapat karena kehabisan. Hal semacam ini bisa diatur, jika dilihat persediaan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat, maka pemerintah bisa membuat surat permohonan permintaan penambahan kuota.

Baca Juga :  Bikin Resah Warga Akibat Hobi Mencuri, Pemuda di Sebatik Ditangkap Polisi

“Jadi masyarakat kita dapat mendapatkan dengan mudah, karena gas elpiji ini memiliki nilai-nilai strategis dan memiliki dampak yang sangat besar juga. Jika masyarakat beralih ke kayu bakar, bisa-bisa habis hutan kita akan ditebang, yang bisa menimbulkan masalah lingkungan,” terangnya.

H. Hanafiah mengatakan, permasalahan ini harus diatasi bersama. Dia juga tidak berjanji bahwa dia bisa mengatasi, namun ia akan berusaha persoalan-persoalan di masyarakat bisa teratasi. “Saya ingin hadir di tengah-tengah masyarakat ketika saya dibutuhkan,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *