Bupati Laura Minta Komunikasi Pemerintah dengan Perusahaan Terus Dijaga

NUNUKAN  – Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid meminta perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nunukan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah, agar tercipta hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan.

Hal itu disampaikan Bupati Laura saat pembukaan Forum Perkebunan. Karena didalam forum komunukasi dan diskusi yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kabupaten Nunukan.

“Saya meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit ini tidak berjalan sendiri–sendiri, tidak ada komunikasi yang baik dengan pemerintah. Jangan nanti tersandung masalah baru mencari–cari pemerintah,” kata Laura, Selasa (22/9/2020)

Baca Juga :  Ditinggal Melaut, Rumah Darwin Ludes Terbakar

Komunikasi yang baik antara pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan pemerintah dan masyarakat, menurut Laura sangat diperlukan untuk membantu penyelesaian berbagai masalah yang terjadi selama ini. Seperti masalah perizinan, legalitas lahan, tumpang tindih lahan, dan masalah sosial dengan masyarakat.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, perusahaan perkebunan kelapa sawit juga tengah mengalami masalah penurunan produksi akibat dari anjloknya harga CPO di pasar internasional. Ditambah lagi dengan merebaknya pandemik covid–19 saat ini, membuat perusahaan perkebunan kelapa sawit di seluruh tanah air mengalami tekanan yang cukup besar.

Laura mengakui bahwa keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit telah memberi kontribusi yang sangat besar kepada pemerintah. Data menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit menyumbang kontribusi kurang lebih sebesar Rp 2 triliun terhadap PDRB Kabupaten Nunukan pada tahun 2019.

Baca Juga :  Dua Hari Pencarian, Akhirnya 5 Motor Berhasil Dievakuasi

Perkebunan kelapa sawit juga telah membantu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan juga memberi sumbangan kepada masyarakat dalam bentuk dana CSR yang tidak sedikit. “Saya yakin kontribusi perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat di masa mendatang akan terus, seiring dengan prospek kelapa sawit di masa depan yang semakin menjanjikan,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi,  beberapa negara di Eropa dan Amerika saat ini tengah gencar melakukan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit dari Indonesia. Kelapa sawit dianggap sebagai komoditi yang merusak lingkungan, menguras air, dan tidak baik bagi kesehatan.

Baca Juga :  Bea Cukai Nunukan Sebut Ekspor Minyak Kemiri ke Malaysia Tidak Dikenakan Cukai

“Kenyataannya adalah bahwa kelapa sawit adalah komoditas yang sangat efisien, dan bisa menghasilkan banyak sekali produk turunannya, sebagai bahan pangan, bahan bakar nabati, untuk indsutri kosmetik dan kebutuhan–kebutuhan indsutri lainnya. Efisiensi itulah yang membuat negara-negara di Eropa dan Amerika melakukan kampanye negatif, sehingga kita harus melawan bersama–sama,” ujarnya. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *