Tenaga Medis Lelah, Satgas Minta Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan

Jakarta – Tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 secara langsung banyak yang kelelahan karena harus bekerja terus-menerus akibat kasus positif COVID-19 meningkat terus  sehingga membutuhkan peran masyarakat dalam meminimalkan penularan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jossep F William dalam keterangannya melalui telekonferensi di Jakarta, Senin, mengungkapkan relawan tenaga kesehatan yang berada di puskesmas ataupun rumah sakit-rumah sakit darurat mengalami keletihan dan bahkan kehabisan sumber daya manusia kesehatan cadangan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2001 votes

Jossep menyebutkan, pihaknya kembali berkomunikasi pada organisasi profesi baik dokter ataupun perawat agar bisa menambah jumlah SDM yang dikirim untuk penanganan pasien COVID-19.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

“Memang saat ini tenaga medis cukup keletihan, tapi kita upayakan untuk tetap semangat karena kelihatannya ini masih panjang, masih terus meningkat dan belum ada tanda-tanda penurunan. Kami bekerja sama dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan lainnya untuk menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di RS darurat,” kata Jossep.

Dia menyebutkan saat ini tenaga kesehatan perawat dan bidan masih cukup tersedia yakni sekitar 2.000 orang. Namun untuk tenaga dokter, Jossep mengatakan mulai kekurangan.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Untuk mengantisipasi kurangnya tenaga medis tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 mempertimbangkan untuk merekrut dokter internship dengan tetap didampingi oleh dokter yang sudah berpengalaman.

“Tenaga medis relawan seminggu terakhir ini sangat sibuk, ambulans hampir setiap hari sangat sibuk dan penuh sekali. Ambulans yang mentransfer mereka yang positif di Wisma Atlet, kami berlakukan antrean sehingga tidak bisa langsung jemput,” kata dia.

Baca Juga :  Dokter Ungkap Hal Salah Kaprah soal Diabetes yang Diwariskan pada Anak

Jossep benar-benar meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 karena bisa mengurangi jumlah kasus positif setiap harinya yang berimplikasi pada waktu istirahat tenaga kesehatan.

“Kita butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kalau kita begini terus kita akan ambruk karena kewalahan sekali, sekarang kita masih tahan tapi kita tidak tahu bisa bertahan sampai kapan,” kata dia.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *