TARAKAN – Melalui sosialisasi pendidikan pemilih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan akan menggandeng Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tarakan untuk mengawal Pilkada 2020 mendatang.
Ketua BPC GMKI Tarakan, Kristianto Triwibowo mengatakan GMKI akan berkontribusi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.
“KPU Tarakan mendukung dan memberikan kesempatan kami untuk belajar dan mengenal lebih dalam sekaligus melibatkan kami mahasiswa kristen untuk melakukan pengawasan dan kontribusi di pilkada 2020 mendatang,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Minggu (20/9/2020).
Dijelaskan Kristianto, KPU Tarakan memaparkan tentang bagaimana peraturan terbaru untuk Pilkada nantinya. Termasuk tahapan dan jadwalnya.
Menariknya, terdapat 12 hal baru pada 9 desember 2020 mendatang, yang tidak ada pada pilkada-pilkada sebelumnya.
“KPU mengatakan tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan partisipasi dari masyarakat terutama mahasiswa untuk mengedukasi pilkada yang harus kita dukung dan sambut dengan baik,” sebutnya.
Karena pilkada ditengah pandemi Covid-19, mahasiswa akan membantu mengedukasi protokol kesehatan untuk partisipasi pada pencoblosan.
GMKI mendistribusikan kader untuk menjadi fungsionaris di KPU dan Bawaslu seperti relawan demokrasi KPU, panitia pemungutan suara tingkat kelurahan, serta pemantau pemilu di Bawaslu.
Kristianto menambahkan, setiap momen pilkada untuk pemilu GMKI secara nasional terlibat secara legal bersama bawaslu dan KPU.
“Selain mengutus kader, kami akan mengedukasikan ke masyarakat, sebagai umat nasrani, warga gereja, mahasiswa kristen, serta keluarga masing-masing,” ungkapnya.
“Kami akan mengawal penuh proses Pilkada, jika ada dugaan pelanggaran kami bisa konsultasi bersama bawaslu mungkin melalui konferensi pers, dengan membawa kajian dugaan pelanggaran, peran kami GMKI cukup banyak, karena kami mahasiswa punya tanggung jawab sosial seperti itu,” tutupnya.(*)
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor : Ramli