TANJUNG SELOR – Dampak dari Pandemi Covid-19 di Bulungan, khususnya di dunia pendidikan, cukup tinggi. Kondisi ini memaksa setiap orang untuk mencari jalan agar proses belajar mengajar tetap berjalan, seperti belajar online.
Namun apa jadinya jika daerah itu tidak tersedia jaringan? Hal ini membuat orang tua setiap pelajar harus menempuh jarak jauh agar tetap mendapatkan akses internet.
“Kebetulan di daerah Apung ini tidak semua tempat ada jaringan, seperti RT 14 Daya Besar tidak ada jaringan telekomunikasi,” ucap Aminah kepada benuanta.co.id, Sabtu 12 September 2020.
Kata dia, setiap hari dirinya harus mencari jaringan untuk anaknya. Jarak yang ditempuh cukup jauh sekitar 2 kilometer di atas bukit perkebunan sawit.
“Jadi setiap hari kecuali hari Minggu saya antar anak-anak cari jaringan internet, kebetulan di atas bukit kebun sawit itu ada tapi tidak lancar juga,” jelasnya.
Tak hanya untuk mengirim tugas kepada guru, namun juga mencari referensi tambahan berupa bahan ajar. Tentu bagi Aminah cukup sulit karena bahan yang diberikan guru kepada kedua anaknya tidak lengkap.
“Kadang selembar itu materinya, nah kadang tidak lengkap. Itu kesulitan saya untuk ajari anak-anak karena kita tidak sekolah tinggi juga jadi terbatas,” ujarnya.
Aminah bercerita, perjalanan mencari jaringan internet tidak selamanya mulus, terlebih saat cuaca hujan. Jalan yang dilalui itu licin, terlebih di lokasi tidak ada tempat berteduh.
“Yang sulit anak-anak berteduh di bawah pohon sawit. Kalau mencari jaringan ke Desa Apung itu kejauhan,” paparnya.
Terlebih di daerah Daya Besar, listrik PLN belum ada. Hal ini juga mempersulit anak-anak sekolah untuk belajar. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin