TARAKAN – Beredarnya kasus mematikan Happy Hipoxia di media sosial sempat membuat warga panik, pasalnya kejadian ini bisa merenggut nyawa seseorang jika tidak ditangani dengan cepat.
Untuk diketahui, Happy Hipoxia merupakan masalah gangguan pernapasan dan sirkulasi udara yang menyebabkan pengidapnya sesak napas hingga kehabisan oksigen.
Disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M. Kes, Happy Hipoxia sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
“Gejala Happy Hipoxia sangat berbahaya, karena awalnya pengidap gangguan ini tidak merasakan apa-apa dan akan menyerang dengan tiba-tiba,” ujarnya kepada awak media, Senin (7/9/2020).
Dijelaskan dr. Devi, pengidap Happy Hipoxia bahkan masih bisa beraktivitas seperti biasa tanpa menyadari berkurangnya oksigen yang diterima tubuh secara terus menerus.
“Hal ini yang ditakuti tenaga kesehatan, pasalnya banyak pasien konfirmasi positif Covid-19 yang tidak memiliki gejala, ada kemungkinan Happy Hipoxia bisa menyerang,” jelasnya.
Meskipun kejadian serupa Happy Hipoxia belum pernah terjadi di Kalimantan Utara, khususnya kota Tarakan, tentu hal ini tidak bisa dianggap remeh, terutama bagi pasien konfirmasi positif Covid-19 yang diisolasi di tempat tinggal masing-masing.
“Jika Happy Hipoxia menyerang, pasokan oksigen akan berkurang drastis dan harus ditangani dengan alat bantu pernapasan di rumah sakit. Namun bagi pasien konfirmasi yang diisolasi dirumah akan kesulitan mendapatkan pertolongan pertama,” tandasnya.
“Oleh karena itu, para pasien konfirmasi Covid-19 tanpa gejala harus dipastikan dan diperiksa terlebih dahulu sebelum diperbolehkan melakukan isolasi dirumah,” tutupnya.
Reporter : Matthew Gregori Nusa
Editor : Ramli