NUNUKAN – Desa Tau Lumbis sebagai ibukota Kecamatan Lumbis Hulu, berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. Untuk menuju Desa Tau Lumbis, dari Mansalong (Ibukota Kecamatan Lumbis) hanya bisa ditempuh dengan transportasi air menggunakan perahu mesin tempel / gantung / Long Boat menyusuri sungai dengan dengan menempuh waktu kurang lebih 8 jam.
Perjalanan ke Tau Lumbis tidaklah membosankan. Karena pemandangan alam sepanjang daerah aliran sungai masih asri, hijau dan sejuk, serta sesekali perjalanan ini memicu adrenalin karena perahu yang ditumpangi lincah bermanuver menembus aliran air deras di sela-sela bebatuan yang bermunculan di sepanjang rute perjalanan.
Kecamatan Lumbis Hulu terdiri atas 10 Desa, dengan 1.000 jiwa penduduk dan jumlah kepala keluarga sebanyak 350. Baru-baru ini Disdukcapil Pemprov Kaltara bersama Disdukcapik Pemkab Nunukan telah melakukan perekaman data penduduk, sehingga Kartu Keluarga (KK) mereka telah berubah dari Kecamatan Lumbis Ogong menjadi Kecamatan Lumbis Hulu.
Dikatakan Plt. Camat Lumbis Hulu, Justinus, saat ini warga telah memiliki identitas pengenal seperti KTP atau KK mereka sebagai warga Kecamatan Lumbis Hulu.
Dirinya juga berterimakasih kepada Bupati Laura beserta rombongan atas kehadirannya di Lumbis Hulu dalam rangka syukuran Kecamatan baru tersebut.
“Terima kasih kepada Ibu Bupati dan rombongan yang sudah hadir ke daerah ini. Di mana daerah kami ini sangat jauh dan terpencil di daerah perbatasan, beginilah situasi dan kondisi kami masyarakat perbatasan sebagai patok hidup di wilayah NKRI,” kata Justinus, Senin (31/8/2020).
Pada rangkaian kegiatan ini, Bupati Laura yang didampingi Ketua DPRD, anggota DPRD Nunukan beserta rombongan dan para tokoh adat dan tokoh masyarakat, meresmikan dan menandatangi Prasasti Tugu Bintor, sebuah tugu dengan desain etnik khas Lumbis Hulu yang menjadi penanda lahirnya Kecamatan Lumbis Hulu.
Selain itu, Bupati Luara menyampaikan rencana pembangunan PLBN Labang dengan anggaran sekitar Rp 244 miliar oleh Pemerintah pusat yang saat ini pada tahap proses lelang.
Dampak dari pembangunan PLBN Pos Lintas Batas Negara ini, bermuara kepada kemajuan daerah dan secara khusus kesejahteraan masyarakat yang ada di perbatasan.
“Saya berharap, dengan kehadiran PLBN Labang ini nanti benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada di perbatasan. Tentunya dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru untuk putra putri daerah dan peluang usaha seperti jasa transportasi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: M. Yanudin