Meski Pandemi Covid-19, Minat Kayu Olahan Tembus Rp 15 Miliar dan Melancong ke Dua Negara Sekaligus

TARAKAN – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kelas II Kota Tarakan kembali melakukan pemeriksaan fisik terhadap kayu olahan. Sekaligus memfasilitasi ekspor kayu olahan sebanyak kurang lebih 2.256 M3 berupa plywood dan moulding asal Kalimantan Utara, yang produksi oleh PT. Intracawood Manufacturing, dengan rincian volume 2.236 M3 siap dikirim ke dua negara. Yakni Amerika Serikat dengan rincian 2.236 M3, dan 20 M3 ke Malaysia dengan total nilai ekonomis Rp 15 Miliar, Selasa (25/8/2020).

Hal ini sesuai dengan permintaan negara tujuan, kayu olahan yang diekspor dari Indonesia harus dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate atau sertifikat kesehatan tumbuhan yang diterbitkan oleh Badan Karantina Pertanian, sebagai penjamin bahwa kayu olahan tersebut bebas dari organisme pengganggu tumbuhan.

“Kayu olahan yang diekspor ini telah melalui serangkaian tindakan karantina, sehingga dapat dipastikan aman dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan sesuai persyaratan teknis negara tujuan,” ujar Kepala Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, drh. Akhmad Alfaraby, kepada benuanta.co.id, Rabu (26/8/2020).

Meski intensitas kegiatan ekspor kayu olahan berupa plywood dan moulding yang nantinya akan dipergunakan sebagai bahan baku properti misalnya pagar rumah, dinding, dan lantai tersebut tergantung permintaan dari negara tujuan. Jika dikalenderkan, rata-rata kayu olahan ini diekspor sekali setiap bulannya.

Baca Juga :  Tim Energi Tarakan Ikuti Lomba TTG dan Posyantek Tingkat Provinsi Kaltara

“Minimal satu kali (ekspor) dalam sebulanya, jadi ada tiga perusahaan yang melakukan ekspor komoditas kayu olahan ini. Yaitu PT. Intracawood Manufacturing, PT. Inhutani, PT. Idec Abadi Wood Industries,” katanya.

Selama masa pandemi Covid-19 ini, ia menuturkan, kegiatan ekspor kayu olahan juga tidak terlalu berpengaruh terhadap melancongnya kayu oalahan senilai miliaran rupiah itu ke beberapa negara. Justru, beberapa negara tujuan yang awalnya menerapkan lockdown sehingga tak memungkinkan menerima kegiatan ekspor, kini malah membuat permintaan meningkat.

“Seperti yang kita ketahui bersama komoditas (kayu olahan) dan lalu lintas tadi ini sampai Rp 15 Miliar. Ini meningkat dibanding tahun sebelumnya,” tandasnya.(*)

Baca Juga :  Cemburu Buta, KM Nekat Tikam Teman Sendiri  

Data aktivitas ekspor dari BKP Kelas II Tarakan, Selasa, 25 Agustus 2020

Jumlah kegiatan sebanyak : 3 kali dan total nilai : Rp 15.980.225.690,
1. Nama Perusahaan : PT. Intracawood Manufacturing
Negara Tujuan : Malaysia
Komoditas : Kayu Olahan (Moulding)
Volume : 20,69 M3
Nilai Ekonomi : Rp 233.276.550,-

2. Nama Perusahaan : PT. Intracawood Manufacturing
Negara Tujuan : USA
Komoditas : Kayu Olahan (Plywood)
Volume : 235,25 M3
Nilai Ekonomi : Rp 1.736.161.830,-

3. Nama Perusahaan : PT. Intracawood Manufacturing
Negara Tujuan : USA
Komoditas : Kayu Olahan (Plywood)
Volume : 2.000,38 M3
Nilai Ekonomi : Rp 14.010.787.310,-

 

Reporter : Yogi Wibawa
Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *