KKN Mengasah Kepedulian Sosial di Tengah Masyarakat

NUNUKAN – Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Nunukan Muhammad Amin, menutup secara resmi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik tahun 2020, di Balai Adat Tidung Binusan, Senin (24/8/2020) malam.

Sebelum penutupan, para undangan dimanjakan dengan beberapa tarian khas suku Tidung seperti tarian yang disajikan. Di antaranya adalah tarian Liaban, Liuk Lendang dan Indung- Indung, dan para tamu undangan juga diajak untuk menari, namun tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1549 votes

Mengawali sambutannya, Muhammad Amin mengaku senang karena bisa berkumpul dengan adik atau para mahasiswa dari berbagai universitas di tanah air yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata. Melihat begitu gagah dan cantik masing mengunakan jaket almamaternya perguruannya.

Baca Juga :  Listrik di Nunukan Padam Sejak Pagi, PLN Katakan Masih Identifikasi Penyebabnya

“Rasanya ingin kembali menjadi seorang mahasiswa. Kenangan saat saya masih kuliah beberapa tahun silam seolah kembali dan terbayang di depan mata. Bagi saya, saat masih sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga kuliah adalah masa-masa yang paling indah dalam kehidupan, di masa yang penuh dengan kegembiraan dan canda tawa bersama teman,” kata Muhammad Amin, kepada benuanta.co.id, Selasa (25/8/2020).

Selain soal-soal intelektualitas, masa-masa sekolah hingga kuliah adalah kesempatan untuk menimba berbagai macam ilmu kehidupan. Ilmu tentang kesetiakawanan, ilmu bagaimana caranya saling hormat menghormati, soal kepemimpinan, ilmu tentang kepekaaan sosial dan berbagai macam ilmu kehidupan lainnya. “Ketika saatnya kita lulus dan terjun ke masyarakat, ilmu-ilmu seperti itulah yang sangat kita butuhkan untuk berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Usulan Musrenbang se-Kecamatan Nunukan Telah Terinput di SIPD

Muhammad Amin juga menjelaskan, Kuliah Kerja Nyata atau yang dikenal dengan sebutan KKN adalah masa transisi, masa percobaan sebelum benar-benar terjun kembali ke masyarakat. Ini adalah kesempatan secara langsung, karena ilmu-ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah. dan peluang untuk membantu masyarakat, membantu pemerintah dalam menganalisa berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat, untuk selanjutnya menemukan dan menentukan solusi atas persoalan-persoalan tersebut.

Jadi ini adalah merupakan waktu yang paling pas untuk melahirkan berbagai macam inovasi, melakukan perubahan dan terobosan-terobosan positif bagi masyarakat. Karena pada hakekatnya, mahasiswa adalah agen-agen perubahan (agent OF change) dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Atas nama Pemerintah Kabupaten Nunukan, ia merasa bangga wilayah di Kabupaten Nunukan, dipilih pelaksanaan KKN kolaborasi antara universitas yakni  Muhammadiyah Malang, IPB Bogor, Universitas Kanjuruan Malang, dan Universitas Borneo Tarakan.

Baca Juga :  BP3MI Kaltara Fasilitasi Pemulangan PMI Bermasalah ke Daerah Asal

“Setelah 40 hari berbaur dengan masyarakat, saya berharap ilmu mahasiswa semakin dalam, kepekaan dan naluri bertambah tajam dalam melihat berbagai dinamika di tengah masyarakat. Sekembalinya nanti ke daerah masing masing, saya berharap mahasiswa ini akan bisa bercerita tentang kehidupan masyarakat yang begitu rukun, toleransi, dan bersahaja,” jelasnya.

Muhammad Amin berpesan kepada mahasiswa yang telah melaksanakan KKN di wilayah perbatasan, dapat berbagi cerita bagaimana semangatnya masyarakat wilayah perbatasan dalam membangun bangsa dan negara tercinta, meskipun di tengah berbagai macam keterbatasan. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *