Markus Juk : Tak Boleh Ada Kata Defisit di Bulungan

BULUNGAN – Meskipun situasi politik di Bulungan kian hari nampak kian memanas, dengan banyaknya baliho bakal calon yang betebaran hingga debat kusir antar sesama pendukung bakal calon di jalanan. Namun, hal itu tidak membuat hati dari masing-masing bakal calon akan sama panasnya.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu bakal calon wakil bupati Bulungan yakni, Markus Juk. Bahkan secara terang-terangan mengatakan kalau situasi politik saat ini seharusnya menjadi momen persatuan rakyat untuk dapat memilih pemimpinnya secara demokrasi nantinya.

“Namanya demokrasi rakyat lah yang menentukan. Tapi saya juga berharap kepada masyarakat untuk tidak membawa emosi yang berlebihan, karena dapat memecahkan persatuan,” kata Markus Juk.

Bukan tanpa alasan, pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Bulungaj ini menganggap, kalau pemilu harusnya menjadi ajang adu gagasan dan ajang untuk rakyat untuk berpesta demokrasi dengan semangat pembangunan, karena jika tidak maka siapapun pemimpin rakya,t nantinya pasti akan gagal membangun Bulungan.

Baca Juga :  Ramp Check Speedboat Baru Dilakukan di Dua Daerah

“Buat apa menang kalau rakyat terpecah belah, karena namanya membangun semangat rakyat juga dibutuhkan,” katanya lagi.

“Jadi mari kita adu gagasan untuk mencerdaskan rakyat dan bukan untuk memecah belah rakyat, karena namanya pilihan biar hati nurani rakyat yang menentukannya,” ungkapnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Bulungan sendiri Markus Juk, berpendapat kalai membangun Bulungan tidak lah sulit, asal tetap getol,bekerja keras dan berkeyakinan kuat untuk membangun.

Baca Juga :  Sidak Takjil hingga Produk Tanpa Izin Edar Sasar Pasar dan Ritel di Bulungan  

“Sebenarnya sebagai pemimpin dan wakil rakyat kita tidak boleh mengatakan defisit anggaran sebagai alasan terhambatnya pembangunan,” lanjut.

“Apalagi untuk PDIP, kita punya koneksi pusat, jadi saya rasa asalkan kita kerja keras anggaran akan mudah untuk didapatkan, asal penggunannya untuk pembangunan daerah,” tutupnya.(*)

Reporter: Osarade
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *