Hadirnya TMMD Dapat Dirasakan Masyarakat Perbatasan

NUNUKAN – Kabupaten Nunukan merupakan wilayah perbatasan dengan Malaysia bagian utara, yang memiliki 21 kecamatan dan 232 desa, dengan letak geografis berbeda di setiap wilayahnya.

Komandan kodim 0911/Nunukan Letnan Kolonel Czi Eko Pur Indriyanto menjelaskan bahwa secara geografis luas wilayah teritorial Kodim 0911/Nunukan 14.247,50 Km². Yang mana Kabupaten Nunukan terletak antara 115º 33’ sampai dengan 118º 3’ Bujur Timur dan 3º 15’ 00’’ sampai dengan 4º 24’ 55’’ Lintang Utara merupakan wilayah paling Utara dari Propinsi Kalimantan Timur.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1586 votes

Posisinya yang berada di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai daerah yang strategis dalam peta lalulintas antar negara. Sedangkan wilayah Kabupaten Nunukan disebelah Utara berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia Timur –sebelah Timur dengan Laut Sulawesi, sebelah Selatan dengan Kabupaten Bulungan yakni (Kodim 0903/Tanjung Selor) dan Kabupaten Malinau (Kodim 0910/Malinau), sebelah Barat berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia Timur.

Wilayah perbatasan mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional yang ditunjukkan oleh karakteristik kegiatan yang mempunyai dampak penting bagi kedaulatan negara, merupakan faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya, serta mempunyai keterkaitan yang saling mempengaruhi dengan kegiatan yang dilaksanakan di wilayah lainnya yang berbatasan dengan wilayah maupun antar negara, mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, baik skala regional maupun nasional.

Masuknya kegiatan Tentara manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke-108 ini di wilayah kabupaten Nunukan merupakan ke 4 kalinya, dan yang menjadi target wilayah perbatasan kali ini adalah kecamatan Tulin Onsoi dengan luas wilayah 1.513,36 Km² dan dua desa yang menjadi target yakni Desa Makmur dan Sanur.

Baca Juga :  Cuti Lebaran Diperkirakan 29 Ribu Penumpang Mudik Naik Kapal PT PELNI

TNI Manunggal Membangun Desa merupakan bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral
antara Kementrian atau LPNK, Pemda dan masyarakat sebagai upaya bersama untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah Tertinggal Terdepan dan Terluar (3T) di perbatasan RI – Malaysia.

TMMD yang dilaksanakan di Desa Makmur dan Sanur dengan sasaran fisik serta non fisik dan ada juga menjadi sasaran tambahan, dalam pengerjaan semuanya telah mencapai 100 persen seperti, sasaran fisik dalam pembuatan badan jalan ukuran 1.600 M sudah mencapai 100 persen, pembuatan jembatan 4 unit ukuran 5 x 1,5 M telah mencapai 100 persen.

Sedangkan untuk sasaran tambahan, seperti rehab Gereja ukuran 7 x 9 M, rehab Masjid ukuran 9 X 11 M, pembuatan MCK ukuran 2 X 6 M, Pembuatan Gorong-gorong ukuran 1 X 5, perbaikan Jembatan Kayu 2 Unit ukuran 5 X 7 M, peningkatan Badan Jalan 6 X 600 m dan perbaikan Jalan 6 X 500 M semuanya telah mencapai 100 persen.

Dan sasaran Non Fisik yakni adalah penyuluhan bela negara dan wawasan nusantara, penyuluhan kesehatan dan covid 19, penyuluhan pendidikan hukum dan kamtibmas, penyuluhan radikalisme dan terorisme, pengobatan massal, pembagian sembako dan juga dilakukan sosialisasi tentang Covid-19.

Proses penentuan sasaran TMMD sudah sesuai dengan ketentuan dengan menggunakan sistem “Botton Up Planning” mulai dari pembahasan dan musyawarah di tingkat Desa, LKMD, LMD dan Tokoh masyarakat dan Tokoh adat yang ada di Desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan, kemudian diajukan melalui mekanisme dengan memperhatikan kriteria penentuan sasaran fisik. Penentuan sasaran TMMD tersebut diperkuat oleh Danramil 0911-03/Sebuku dan Kodim 0911/Nunukan.

Baca Juga :  386 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan 

Untuk kegiatan perencanaan yang bersifat fisik maupun non fisik dikoordinasikan oleh Dandim selaku Dansatgas bersama Pemda dengan melibatkan satgas pamtas yonif 623/BWU, serta instansi terkait lainnya sehingga seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pelaksanaan TMMD mendapat respon sangat positif dari warga masyarakat setempat. Hal ini ditunjukkan oleh antusiasme masyarakat untuk ikut membantu pelaksanaannya, serta Pemda Nunukan sangat terbantu dengan keberadaan kegiatan TMMD.

Sedang untuk manfaat yang dirasakan dengan adanya TMMD, dimana semakin meningkatnya kesejahteraan dan kehidupan sosial masyarakat di daerah serta semakin meningkatnya semangat kebersamaan, semangat gotong- royong dan rasa kekeluargaan serta tanggung jawab bersama dalam melaksanakan pembangunan desa. “Besarnya partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya bersama-sama mencerminkan semakin meningkatnya persatuan dan kesatuan serta kemanunggalan rakyat dengan TNI. Semakin meningkatnya wawasan kebangsaan serta kesadaran Bela Negara yang tercermin dalam pola sikap dan perilaku kehidupan masyarakat,” kata Eko Pur Indriyanto, Selasa (28/7/2020).

Dalam pelaksanaan TMMD ini ada juga hambatan dan permasalahan yang menonjol dalam penyelenggaraan TMMD Wiltas ke-108 di Desa Makmur dan Sanur Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, yakni kondisi cuaca yang sering hujan menyulitkan dalam pembuatan badan jalan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dansatgas TMMD dalam pelaksanaan kegiatannya dimaksimalkan pada saat hari cuaca cerah dan secara maksimal menggunakan Alat Berat serta melaksanakan kegiatan Pra TMMD sehingga sasaran dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah direncanakan.

Eko Pur Indriyanto selalu komandan kodim 0911/ Nunukan, memiliki harapan untuk kedepannya kegiatan TMMD secara fisik hasilnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat Desa Sanur dan makmur Kecamatan Tulin Onsoi, dan perlu dilanjutkan dengan peningkatan badan jalan dengan batu.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

Selain itu, Sutrisno yang telah berusia 42 tahun merupakan warag Desa Makmur, mengapresiasi kerja TMMD yang masuk di desanya, karena kini telah sangat jauh berbeda. Gairah beraktivitas semakin meningkat, ditambah dengan adanya jalan baru yang dibuat dan jembatan yang sudah banyak dibangun dengan kokoh.

“Desa Makmur kini jauh berbeda dari sebelumnya, semenjak masuknya tentara di Desa kami suasana menjadi berubah. Menjadi lebih semangat, berwarna dan kebudayaan gotong royong itu semakin kental,” jelasnya.

Besar harapan Pak Sutrisno agar TMMD bisa masuk ke Desanya lagi entah tahun depan atau depannya lagi.

Selain itu, Rokhimin yang telah berusia paruh baya yakni 60 tahun mengatakan, program TMMD ke 108 Wiltas Kodim 0911/Nunukan selain menjadikan desanya lebih baik dari segi infrastruktur, ekonomi, pendidikan juga menjadikan Desanya mendapatkan keberkahan untuk semua warga disini.

Dia juga menceritakan tentang jembatan yang menghubungkan Desa Makmur dengan penduduk trans lama menuju trans baru sebelumnya mengalami rusak parah, kendaraan roda 4 sudah dipastikan tidak bisa lewat. Kendaraan roda 2 pun belum tentu semuanya bisa lewat dan itu tentu sangat menyulitkan bagi bagi mereka untuk melewati jembatan tersebut. Namun saat ini, jembatan tersebut sudah berdiri lagi dengan kokoh akhirnya dengan mudah mereka pun bisa kembali melewati menggunakan kendaraan.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *