LIPI Buat Vaksin Sekunder COVID-19 Dengan Basis Protein Rekombinan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan vaksin tersebut antara lain mencakup desain protein dengan memanfaatkan RBD pada protein spike, yang kemudian disebut vektor.

Vektor itu akan dimasukkan ke dalam sel mamalia atau sel khamir sehingga sel mamalia akan membawa gen penyandi protein tersebut dan kemudian memproduksi proteinnya. Protein yang terbentuk itu yang kemudian dipanen atau dikeluarkan dari sel mamalia atau sel khamir, dan dikenal sebagai protein rekombinan untuk vaksin.

“Sel (mamalia atau khamir) mengenali (vektor) dengan gen penyandi, nanti diverifikasi apakah gennya itu sudah terintegrasi ke dalam kromosom atau belum, kalau sudah terintegrasi dan sudah stabil berarti sel tersebut bisa digunakan untuk memproduksi proteinnya,” ujar Wien.

Baca Juga :  Dokter: Tidur yang Baik Hanya Memerlukan Waktu Awal 5-15 Menit

Dari tahap itu, Wien menuturkan perlu waktu untuk melihat klon dari sel yang paling produktif menghasilkan protein rekombinan. Dari klon-klon sel itu, dipilih yang paling berpotensi untuk memproduksi protein rekombinan karena pada saat tahap uji praklinis kandidat vaksin pada hewan uji coba, diperlukan jumlah protein rekombinan yang cukup banyak.

“Oleh karena itu kita harus siapkan dulu memang sel yang paling berpotensi untuk memproduksi protein tersebut,” tuturnya.

Baca Juga :  Setelah Melahirkan, Penting Cek Kekuatan Otot Dasar Panggul

Protein rekombinan yang dipanen dari sel itu akan digunakan untuk vaksinasi. Tapi, protein itu harus dikombinasikan dengan sejumlah senyawa seperti ajuvan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *