Kapolda: Beda Pilihan Wajar, Jangan Ada Perpecahan Antar Suku

TANJUNG SELOR – Pembentukan Forum Kerukunan Antar Suku (Forkat) Provinsi Kaltara menjadi wadah bagi setiap suku untuk bermusyawarah. Terlebih dalam masalah kesukuan sehingga tidak terjadi gesekan.

Kapolda Kaltara Irjen Pol. Drs. Indrajit SH berharap, dengan terbentuknya forum ini, semua masalah yang berkaitan kesukuan dapat diselesaikan. “Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, karena setiap masalah bisa selesai dengan komunikasi,” ucapnya kepada benuanta.co.id, Senin 27 Juli 2020.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1556 votes

Menurut Kapolda, semua suku dan adat yang ada di Kalimantan Utara bersatu membentuk forum. Sehingga saat ada masalah yang bersinggungan dengan suku, maka dengan forum inilah dapat terselesaikan. “Saat ada masalah suku di sini, maka di forum ini diselesaikan,” bebernya.

Baca Juga :  Istana Tanggapi Kabar Nama Menteri Usulan Jokowi di Kabinet Mendatang

Terlebih di akhir tahun 2020, Kaltara dan beberapa kabupaten akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Pihaknya meminta jangan sampai terjadi perpecahan di dalam forum kerukunan antar suku ini. Apalagi saat pemilihan terjadi perbedaan maka harus disikapi dengan bijak.

“Jadi perbedaan itu wajar dan setiap orang semua berbeda pilihan, suami dan istri saja itu bisa berbeda pilihan. Maka peran forum ini juga sebagai wadah jangan sampai ada perpecahan,” jelasnya.

Baca Juga :  Dishub Kaltara Lakukan Ramp Check 55 Armada di Pelabuhan Tengkayu I

Tujuannya supaya pada saat pilkada berjalan aman. Karena pemilu tahun 2019 lalu Kaltara menempati urutan pertama teraman Se Indonesia. “Harapan kita keamanan bisa kembali tercipta seperti pemilu 2019 lalu,” ungkap Indrajit.

Dirinya meminta kepada pasangan calon yang akan maju pesta demokrasi, lalu masyarakat sebagai pemilih, harus siap terhadap setiap konsekuensi yang ada. Semua pihak harus siap menang dan siap kalah.

Baca Juga :  PDI Perjuangan Bersyukur Bisa Menang Pileg Tiga kali Berturut-turut

“Jadi siap kalah dan siap menang itu harus ada di dalam hati, bukan di mulut. Karena jadi gubernur dan bupati itu kehendak dari Maha Kuasa, Sang Pencipta,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *