Sepekan Ini, Lebah, Tawon Hingga Ular Teror Warga

TARAKAN – Keberadaan sarang lebah cukup menggangu aktivitas warga dalam sepekan ini. Pasalnya selama dua hari berturut-turut kemarin, Tim Fire Rescue PMK Kota Tarakan mengevakuasi sarang lebah di lokasi yang berbeda. Mulai dari sarang yang menempel di gardu travo PLN di Jalan Yos Sudarso, hingga pemukiman warga di Jalan Cahaya, Karang Harapan. Tak hanya lebah, sebelumnya petugas juga disibukkan dengan kemunculan ular di permukiman warga.

Kasi Ops PMK Tarakan, Irwan menyampaikan, kali ini pihaknya menurunkan 10 personel Damkar dan Penyelamatan lengkap dengan kostum khusus untuk menghindari kecupan stylet dan lancet dari serangga Hymenoptera ini sewaktu proses evakuasi. Sebab, sengatan hewan yang hidup secara berkoloni ini diketahui cukup berbahaya. Dari reaksi alergi iritasi, hingga berujung kematian. Terlebih sengatan pada area vital, semisal bagian kepala dan wajah.

“Ada warga di Jalan Yos Sudarso yang melaporkan via call center 112 Tarakan, bahwa ada sarang lebah madu berada pada gardu PLN dan tiang gardu travo PLN dalam kawasan halaman rumah Pak Joni, selaku pemilik rumah tersebut,” ujar Irwan saat dihubungi benuanta.co.id, Jumat (24/7/2020).

Menggunakan armada grace, PMK juga berkoordinasi dengan operator jaringan listrik PLN untuk mengambil langkah pemadaman sementara terhadap aliran listrik bertegangan tinggi pada gardu dan travo tersebut. “Setelah pemadaman listrik, baru selanjutnya kita evakuasi sarang lebah yang dilaksanakan dengan cepat dan aman,” terangnya.

Baca Juga :  DKP Kaltara Tes Kandungan Formalin pada Ikan di Tiga Pasar Tradisional Tarakan

Sedangkan sehari sebelumnya, Irwan menuturkan, personel Fire Rescue juga mengevakuasi sarang lebah di tiang atap rumah warga Gang Aghatis, Karang Harapan. “Begitu kita cek dan dapatkan keberadaanya di bumbungan rumah Ibu Leti, lebah tersebut teridentifikasi jenis lebah lalat. Kemudian kita lakukan evakuasi kurang lebih 5 menit,” tuturnya.

Setiap kali berhasil melakukan evakuasi sarang lebah itu dari pemukiman warga, petugas juga kembali melepaskan sarang tersebut ke hutan kota maupun hutan lindung. “Biasa kalau lebah madu selalu kita lepaskan kembali di hutan. Tetapi kalau tawon jenis tawon Ndas Vespa Affinis, kita musnahkan karena sangat membahayakan dan sengatannya bisa mengakibatkan orang meninggal,” imbuhnya.

Baca Juga :  Buka Bersama, Pj. Wali Kota dan Gubernur Bagikan Bantuan Beras ke Petugas Kebersihan

Irwan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan di masing masing tempat. Terlebih lagi, ia mengingatkan agar tidak ada lagi pembakaran lahan. Sebab, hal itu dinilai sangat menggangu habitat asli hewan.

“Habitat lebah dan ular atau binatang lain, hewan-hewan ini tentu akan perpindah ke permukiman karena alam habitatnya terganggu. Jika masyarakat melihat sarang lebah atau tawon agar tidak mengusik sarang tersebut dan segera melaporkan ke Damkar dan Penyelamatan Kota Tarakan, bisa melalui call center 112 Tarakan, atau langsung call ke 113 Fire Rescue Tarakan,” tandasnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *