Pemkot Siapkan Strategi Jelang Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru

TARAKAN – Berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Kota Tarakan untuk menyambut adaptasi kebiasaan baru (AKB) dalam upaya penanganan Covid-19 di Kota Tarakan. Salah satunya melakukan sosialisasi terkait kebijakan yang akan dilaksanakan kepada para tokoh masyarakat, pimpinan lembaga pemerintah, dan dunia usaha di Gedung Serbaguna Kantor Walikota Tarakan, Kamis, 23 Juli 2020.

Pada kesempatan ini, Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes memaparkan kondisi terkini penanganan Covid-19 dan strategi yang akan ditempuh Pemkot Tarakan. Ada beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian dalam penyampaian tersebut.

Walikota Tarakan menegaskan, diterapkannya kebijakan adaptasi kebiasaan baru, bukan berarti masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sebelum mewabahnya Covid-19 ini.

Baca Juga :  Jelang Akhir Tahun, Waspada Curah Hujan Tinggi dan Banjir Rob

“Ini adalah bagaimana kita semua menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru, misalnya tetap memakai masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya,” tegas dr. H. Khairul, M.Kes kepada benuanta.co.id, Kamis (23/7/2020).

Khairul berharap agar masyarakat dapat terus disiplin agar lonjakan kasus tak kembali terjadi, yang tentu bisa mengakibatkan dihentikannya kembali aktivitas sosial dan perekonomian.

Baca Juga :  Kaleidoskop 2024: Pencari Kerja di Tarakan Meningkat

“Bila ada indikasi akan terjadi lonjakan kasus kembali, maka kita kembali akan menerapkan kebijakan seperti bulan-bulan sebelumnya. Pemkot telah menyiapkan kebijakan rem darurat atau emergency brake policy, yang tentu akan menghentikan aktivitas kegiatan sosial ekonomi di masa transisi ini,” jelasnya.

Namun, upaya yang telah disiapakan tersebut juga akan sia-sia jika masyarakat tak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Misalnya saja, tetap menjaga jarak dan menghindari kontak fisik, mencuci tangan secara disiplin.

Baca Juga :  Prostitusi di Bawah Umur Persoalan Serius

“Jika masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan, maka tidak perlu khawatir karena potensi tertular sangat rendah,” tukasnya.(*)

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor : M. Yanudin

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *