Brigjen TNI Legowo W.R. Jatmiko Tinjau Lokasi TMMD, 5 Hari Lagi akan Selesai 100 persen

NUNUKAN – Brigjen TNI Legowo W.R. Jatmiko selaku Ketua Tim Wasev TMMD ke-108 melakukan pengecekan ke lokasi TMMD di wilayah sasaran yakni Desa Sanur dan Makmur, Kecamatan Tulin Onsoi, Kamis (23/7/2020).

Dalam peninjauan lokasi tersebut juga dihadiri oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Muhammad Sufyang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten Nunukan Jumianto, dan juga tampak hadir, Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno, serta rombongan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1567 votes

Walaupun hujan tidak menyurutkan merek untuk melihat lokasi tempat pengerjaan badan jalan. Legowo melihat hasil pengerjaan yang sangat memuaskan, termasuk kerja sama kemanunggalan TNI dan Rakyat sangat baik.

“Pengerjaan yang belum 100 persen itu hanya sasaran tambahan yakni merehab masjid, yang kurang hanya bagian jalan. Nanti setelah 5 hari lagi saya yakin dan percaya itu sudah selesai semuanya, dan ada tambahan di lima hari terakhir ada masjid chat ya sudah pudar akan kita sentuh semuanya nanti sehingga masyarakat juga puas dengan hasil yang dilaksanakan oleh aparat TNI,” bebernya.

Baca Juga :  Pemda Nunukan Paparkan Realisasi Capaian Kinerja IKU ke DPRD

Dikatakan Legowo W.R. Jatmiko, maksud dari kedatangannya dan staf adalah dalam menjalankan perintah Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa selaku Penanggungjawab Operasional TMMD, guna melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan TMMD di lapangan, serta untuk mendapatkan saran atau masukan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan TMMD yang akan datang.

“TNI Manunggal Membangun Desa yang kita laksanakan sekarang ini, telah berjalan selama 40 tahun, sepanjang kurun waktu tersebut berbagai perkembangan dan inovasi pada kegiatan TMMD telah dilakukan,” kata Legowo kepada media ini.

Sedangkan untuk pemilihan sasaran pada masa awal TMMD diprioritaskan pada desa-desa tertinggal. Desa dipilih sebagai objek pembangunan karena desa memiliki peran yang penting dalam pembangunan nasional. Termasuk karena sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan, sehingga desa merupakan pertahanan terakhir dalam pertahanan negara.

“Dalam perkembangannya TMMD ini yang telah menjangkau ke daerah-daerah terpencil dan terpelosok, daerah perbatasan, daerah kumuh perkotaan maupun daerah yang terdampak bencana,” Jelasnya.

TNI Manunggal Membangun Desa merupakan bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral
antara Kementrian atau LPNK, Pemda dan masyarakat sebagai upaya bersama untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

Yang mana program TMMD ini juga dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat dengan prinsip bottom up planning yang dilaksanakan secara komprehensif dan melibatkan semua unsur-unsur yang terkait, dimulai dari tingkat Desa atau Kelurahan tingkat Kabupaten/Kota.

Sasaran-sasaran yang telah ditentukan, sampai dengan dipilih berdasarkan skala prioritas, diteliti dan dipadukan dengan program pemerintah daerah, kemudian dibahas di forum DPRD untuk disahkan menjadi Program TMMD, selanjutnya dilaksanakanlah Program TMMD selama 30 hari dan setelah selesai akan di serahkan kepada Pemerintah Daerah sehingga hasil TMMD dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Saat ini kita melaksanakan kegiatan TMMD dengan kondisi yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kondisi global akibat pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat besar terutama di bidang perekonomian.

Negara kita sebagai salah satu negara dengan kasus positif Covid-19 yang cukup besar mencapai angka 65 ribu orang mengharuskan kita untuk merubah perilaku terutama dalam hal interaksi sosial kemasyarakatan dimana kita harus mempedomani prinsip Physical Distancing dalam salah satu dampak langsung dari setiap aktifitas.

Baca Juga :  Bupati Laura Smpaikan LKPj Anggaran 2023 ke DPRD Nunukan

“Kita barisan melaksanakan TMMD di 50 Satgas, namun saat ini hanya di 44 Satgas. Namun demikian, kita berharap pandemi ini tidak mengurangi marwah dan nial-nilai yang terkandung pada kegiatan TMMD, tetapi sebaliknya bagaimana dengan kegiatan TMMD kita dapat melaksanakan pembangunan wilayah dengan tetap mengutamakan pengendalian terhadap penyebaran Covid-19,” terangnya.

Lanjut dia, kali ini marilah bersama-sama bergotong-royong saling membantu untu mensukseskan pelaksanaan TMMD ke-108 agar hasil pelaksanaan TMMD dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat dalam jangka panjang sehingga dapat meningkatkan Kesejahteraan masyarakat dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat.

Ia juga berpesan kepada Satgas TMMD, jaga kondisi moril, semangat dan kesehatan. Jadikan mornen TMMD ditengah pandemi Covid-19 sebagai sarana untuk beribadah, berkarya dan berjuang untuk membantu masyarakat.

“Mari bahu membahu untuk membangun desa yang tertinggi dan bekerja sama untuk dapat menjaga dan merawat wilayahnya. Yang paling menyentuh itu adalah Jalan yang dibuka sehingga aktivitas masyarakat dapat semakin lancar dan mudah,” tutupnya.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *