Kisah Tragis Nurazizah, Siswa SMP di Nunukan yang Tewas Ditabrak Toyota Hilux

NUNUKAN – Laka lantas maut yang melibatkan mobil Toyota Hilux dengan pengendara motor Honda Beat yang mengakibatkan satu nyawa melayang, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Dalam kejadian tersebut, pengendara motor bernama Nurazizah (13) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tewas, Selasa 21 Juli 2020.

Untuk diketahui, pengemudi mobil Toyota Hilux dengan nomor polisi DP 8801 AB adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan bernama Rudi (23). Di mana saat kejadian diduga Rudi memacu kendaraannya dengan cukup kencang hingga tak bisa dikendalikan dan akhirnya menabrak Nurazizah yang saat itu tengah setop di pinggir jalan bersama saudaranya, Anita (15) yang mengalami luka ringan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1239 votes

Baca Juga: Laju di Jalan Menikung, Toyota Hilux Tabrak Siswi SMP Hingga Tewas

Dikonfirmasi terkait peristiwa maut ini, Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas kelas IIB Nunukan, Elvianto membenarkan Rudi adalah pegawai Lapas. Dia menceritakan, awalnya ia sedang siap-siap turun dinas yang saat itu Lapas Kelas IIB Nunukan kebetulan kedatangan tamu. Namun tiba-tiba dirinya ditelepon Kalapas Nunukan, Taufiq sekitar 07.15 Wita.

Baca Juga :  Kecanduan Film Porno, Pekerja Warung Makan Setubuhi Anak di Bawah Umur  di Semak-semak

“Beliau memanggil saya, mengatakan ada teman kita kecelakaan di Jalan Jagung Manis, RT 09, saya diperintahkan pergi ke sana. Ketika saya cek di TKP saya lihat, astagfirullah saya melihat mobil terbalik. Saat itu ibu korban sudah teriak-teriak. Saya minta tolong untuk mencarikan bantuan di Lapas untuk memanggil teman-teman ke TKP agar membawa ambulans,” kata Elvianto kepada benuanta.co.id,  Rabu (22/7/2020).

Saat itu lanjut, Elvianto di lokasi kejadian ada beberapa warga yang langsung mengangkat tubuh korban ke rumah warga. “Keadaan korban sudah diangkat oleh pak mandor (mandor rumput laut, Red.) di rumahnya, kebetulan rumahnya dekat dengan TKP. Posisi awal saya tidak lihat, namun yang hanya saya lihat mobil sudah terbalik, dan ibu korban memeluk Anita sambil menangis dan meminta tolong,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua ASN Tersandung Narkoba di Nunukan Bakal Terima Sanksi Pemecatan

Elvianto mengaku sempat shock akan berbuat apa saat di lokasi melihat kejadian tersebut. Melihat mobil sudah terbalik, dirinya meminta tolong untuk membantu Rudi agar dikeluarkan dari dalam mobil.

Tak lama warga setempat berdatangan, sekitar 3 orang membantu mendorong mobil namun tidak kuat. Setelah itu ada mobil yang hendak menuju Kampung Mamolo yang saat itu membawa karyawan, lalu dihentikan untuk meminta pertolongan mendorong mobil agar dapat menolong orang yang ada di dalam.

“Begitu kami balik mobil, sudah tidak ada pergerakan pada Rudi, namun ada warga bilang ‘pak masih bergerak tangannya. Saya buka pintu mobil saya panggil-panggil, Rudi sempat memberikan respons meminta tolong. Alhamdulillah, berarti saudara saya ini masih hidup, saya tahan dan saya tunggu tidak lama datang ambulans dan teman-teman membantu Rudi,” terangnya.

Baca Juga :  Digaji Tak Sesuai di Malaysia, PMI Ilegal Kabur lewat Krayan

Kemudian Elvianto mengurus korban yang meninggal dunia dan korban luka ringan dengan membawanya ke Puskesmas Sedadap, Nunukan Selatan.

Keterangan dari tante korban meninggal yang diterima Elvianto, saat itu mobil yang dikendarai Rudi melaju dari arah Jalan Ujang Dewa menuju ke Lapas Nunukan. Saat meikung, mobil lepas kontrol karena jalan di lokasi berpasir. Hingga akhirnya menabrak korban dan mobil langsung terbalik.

“Posisi Nurazizah dan Anita pada saat itu di pinggir jalan dan di samping motornya, yang mana saat itu ibu dan tantenya ke rumah mandor pemabetang rumput laut. Ibu korban bekerja mabetang di Kampung Mamolo yang pagi itu ingin bertemu dengan mandornya. Namun dua anaknya ini nunggu di bawah, tidak lama mobil itu menabrak,” terang Elvianto dari informasi yang ia dapat dari ibu dan tante korban. (*)

 

Reporter: Darmawan

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *