PDAM Malinau Gratiskan 30 Kubik Air, Masih Ada Warga Boros

MALINAU – Besarnya kouta air gratis yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Apa Mening Malinau selama pandemi Covid-19 sangat besar dan merupakan yang terbesar dibandingnya PDAM lainnya yang ada di Kaltara. Namun tidak membuat PDAM Apa Mening harus mendapat perhatian lebih oleh para pelanggannya.

Pasalnya, kurangnya pemahaman sebagian pelanggan yang mengenai prosedur dari kebijakan air gratis itu, membuat PDAM Apa Mening menjadi bulan-bulanan protes dari sebagian pelanggannya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1549 votes

Padahal sebelum menjalankan kebijakan tersebut, pihak PDAM Apa Mening sendiri sudah melakukan sosialisai mengenai syarat pelanggan yang bisa mendapatkan kouta air bersih hingga menjelaskan batas kouta air gratis kepada pelanggan.

“Selama pandemi Covid-19 itu kita mengratiskan 30 kubik pemakaian air kepelanggan, tapi jika lebih dari 30 kubik maka lebihnya saja yang dibayarkan,” kata Sofiansyah Manajer Keuangan dan General Service PDAM Apa Mening.

“Dan itu pun yang kita gratiskan hanya kepada pelanggan yang masuk kategori menengah kebawah yang memenuhi ketentuan dan lembaga sosial seperti panti asuhan,” pungkasnya.

Sofiansyah juga menjelaskan selama pandemik banyak dari pelanggan PDAM Apa Mening yang menggunakan air berlebih, efek dari pandemik Covid-19.

“Selama Covid-19 ininkan kebutuhan air meningkat karena digunakan untuk mencuci tangan hingga kebutuhan kebersihan, makanya kita gratiskan 30 kubik tapi masih ada juga yang lebih menggunakannya,” ujarnya.

Meskipun sempat mendapatkan protes dari sebagian pelanggannya, namun berkat pendekatan emosional yang begitu baik PDAM Apa Mening pun berhasil menyakinkan pelanggam tentang pembayaran air yang harus wajib dibayar oleh pelanggan.

“Yang dibayarkan hanya kelebihan dari 30 kubik air saja, makanya pelanggan kita mengerti, karena kelebihan pelanggan hanya kisaran 10 kubik ke bawah,” imbuhnya.

Adapun pelanggan PDAM yang ditemui oleh Media Benuanta, Idri warga jalan Tanjung Belimbing mengaku cukup terbantu oleh kebijakan yanh dilalukan oleh PDAM Apa Mening, meskk sebelumnya juga sempat melakukan protes karena adanya tarif pembiayaan di tagihan airnya.

“Pas bayar kaget saya. tapi 5 kubik aja saya bayar karena memang lebih pemakaian buat mandi dan cuci tangan. Tapi pas sudah tau, jadi saya hemat pemakaiannya dan betul bulan ke 2 dan ke 3 saya tidak bayar karena tidak sampai 30 kubik pemakaian sebulannya,” tutupnya.(*)

 

Reporter: Osarade
Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *