TANJUNG SELOR – Kecamatan Peso merupakan daerah terjauh dari Ibukota Kabupaten Bulungan, Tanjung Selor. Selain jalannya yang belum beraspal, kendala yang dialami masyarakat Peso, belum menikmati listrik 24 jam.
Hal itu diungkapkan Camat Peso, bahwa listrik masih menjadi barang mahal untuk masyarakat. Pasalnya belum semua desa di Bulungan diterangi listrik dari PLN. “Untuk Desa Long Bia, Long Peso, Muara Pangean dan Long Lasan, listrik hanya menyala 12 jam mulai pukul 6 sore sampai 6 pagi,” ungkap Camat Peso, Jonilius S kepada benuanta.co.id, Selasa 14 Juli 2020.
Kata dia, untuk 6 desa lainnya di Kecamatan Peso seperti Desa Lepak Aru, Long Pelban, Long Yin, Long Lejuh, Long Pelaah dan Long Buang, masih menggunakan genset desa. “Waktu nyala itu hanya 5 jam, pukul 6 sore padam pukul 11 malam,” jelasnya.
Dirinya telah meminta agar listrik pada hari Sabtu dan Ahad untuk dinyalakan lebih lama untuk kegiatan keagamaan. Bahkan dirinya juga telah meminta kepada Bupati Bulungan agar listrik di Kecamatan Peso dialirkan selama 24 jam.
“Sudah kita usulkan di bulan Juni lalu secara resmi. Lalu komunikasi sejak awal sudah ada penyalaan 24 jam,” bebernya.
Jonilius mengatakan, tanpa adanya listrik pada siang hari, banyak kegiatan yang terhambat. Dari sisi ekonomi masyarakat, contohnya sangat terhambat tanpa adanya listrik.
Kemudian dampak lainnya, pelayanan pada jam kerja tidak berjalan maksimal dan terbatas. “Ditambah kegiatan masyarakat banyak ke ladang. Maka pengurusan administrasi lebih banyak di malam hari saat lampu menyala,” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk jaringan internet juga belum ada, masyarakat cukup bersyukur adanya bantuan Wi-fi dari Kominfo berupa Bakti Kominfo yang terpasang di 8 desa. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin
Kita berharap agar secepatnya bisa dimaksimalkan Agar Bulungan tidak terkesan daerah tertinggal.