Terbaik di Kaltara, Namun Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19 Malinau Masih Rendah

MALINAU – Kabupaten Malinau menjadi daerah terbaik di Kaltara dalam penanganan dan pencegahan dampak pendemi covid-19. Namun, Malinau juga salah satu dari ratusan daerah lainnya di Indonesia yang penyerapan anggaran penanganan virus covid-19-nya masih tergolong sangat rendah.

Hal ini lantaran ada beberapa faktor lain yang membuat Kabupaten Malinau bersama dengan daerah lainnya melakukan hal serupa. Yakni tidak ingin mendapatkan masalah saat menggunakan anggaran pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1587 votes

Menanggapi fenomena tersebut, salah satu dari pimpinan Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mengingatkan setiap kepala daerah agar tidak takut saat menggunakan anggaran pencegahan covid-19, selama setiap penggunaannya dapat dipertanggubjawabkan dengan baik.

“Hampir seluruh daerah juga seperti ini. Alasannya, karena takut bermasalah dengan hukum. Namun ini kan sudah perintah dari presiden, jadi gunakan aja anggaran yang telah diberikan kepada setiap daerah,” kata salah satu pimpinan KPK Alexander Marwata dalam rapat video conference (Vicon) Selasa, 7 Juli pukul 11.00 Wita.

Alaxander Marwata juga mengimbau kepada seluruh kepala daerah untuk bekerjasama dengan beberapa institusi negara lainnya. Seperti Badan Pengawasan Keuangan (BPK), Kejaksaan RI dan Kepolisian dalam mengontrol setiap penggunaan anggaran khusus penanganan pandemi covid-19.

“Makanya dengan adanya kontrol pengawasan seperti itu, setiap kepada daerah tidak perlu was-was lagi dalam menggunakan anggaran, yang penting tepat sasaran saja,” imbaunya.

Pada vicon sebelumnya yang dilakukan oleh Bupati Malinau Dr. Yansen TP M. Si bersama dengan tim OPD, camat, kepala desa dan seluruh ketua RT di Malinau, Yansen sempat menyinggung hal tersebut.

Di mana dalam vicon itu Yansen meminta kepada semua pihak, agar menggunakan anggaran penanganan covi-19 dengan sebaik-baiknya, guna meningkatkan kembali ekonomi Malinau yang sempat lesu selama pandemi.

“Penggunaan anggaran kita masih rendah. Makanya sama ingin semua pihak melakukan beberapa terobosan, seperti mengadakan Bulan Bakti di setiap desa hingga menggadakan lomba desa bersih, inovatif dan kreatif,” ungkap Bupati 2 periode itu lagi.

“Jika setiap desa bersih, inovatif dan kreatif, maka jangankan kesehatan, ekonomi setiap desa juga dapat kembali bangkit dengan adanya model persaingan seperti itu,” tutupnya.(*)

 

Reporter: Osarade

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *