Diprediksi Dua Jenderal Polisi Saling Bertarung Melawan Petahana

TARAKAN – Percaturan politik di Kaltara semakin memanas. Sejumlah bakal calon bahkan telah menyatakan siap maju dan melakukan deklarasi. Namun, tak sedikit figur yang masih belum terbuka, meski telah digadang-gadang bakal memanaskan konstelasi politik di Pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti.

Seperti diketahui, saat ini petahana sudah menyatakan akan maju dua periode, yakni Irianto Lambrie dan H. Irwan Sabri yang telah deklarasi. Namun beberapa calon dinilai kuat bakal menjadi pesaing.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1547 votes

Di antara nama tersebut, disampaikan Pengamat Politik dan Sosial Media Kaltara, Fajar Mentari, ada H. La Tinro La Tunrung. Namun untuk La Tinro ini dia menilai kecil kemungkinan akan maju, karena baru menjabat DPR-RI (pejabat nasional). Sehingga sangat kecil kemungkinan ditinggalkan untuk jabatan yang belum pasti.

“Di samping itu, salah satu anaknya Andi Liu Were, dikabarkan akan ikut bertarung di bursa Pilkada Enrekang, sehingga pembiayaan politik difokuskan ke titik itu,” kata pria akrab disapa FM ini.

Demikian juga dengan calon lain yang posternya dikait-kaitkan dengan La Tinro, yakni Andi Muhammad Akbar atau biasa disapa Abe. Lantaran istrinya akan ikut berkompetisi di kontestasi Pilkada Nunukan, sehingga konsentrasi dan belanja politik akan dipusatkan ke pemenangan sang istri.

Nama lain yang juga sangat gencar berseliweran adalah Jusuf SK. Namun karena Nasdem jatuh ke tangan Irianto Lambrie, dan beredar isu bahwa kondisi kesehatan beliau sudah kurang memungkinkan, sehingga menurut FM, kecil kemungkinan bakal bertarung di Pilkada Kaltara.

“Di samping itu, putrinya dr. Ari akan berhelat di Pilkada Bulungan, tentu konsentrasi dan belanja politik lebih fokus ke sana,” katanya memprediksi.

Sementara nama lain, yakni Bupati Tana Tidung Dr. H. Undunsyah, masih ngambang. Menurut FM Undunsyah memiliki peluang maju, namun lagi-lagi kemungkinannya kecil. Pasalnya sang istri, yakni Umi Suhartini juga akan maju di Pilkada KTT, sehingga kemungkinan Undunsyah akan fokus ke pemenangan sang istri.

Sementara sang petahana Wakil Gubernur Kaltara, H. Udin Hianggio dan Yansen TP yang beberapa waktu belakangan digembar gemborkan akan berpasangan, menurut FM besar kemungkinan pecah. Seiring berjalannya waktu justru malah renggang, tidak ada tanda-tanda titik terang, bahkan tampak padam.

“Saya sangsi untuk menyimpulkan mereka positif berpasangan. Namun saya menilai H. Udin juga nampak serius mengurus kepesertaannya dalam kompetisi Pilgub kali ini,” jelasnya.

Dalam perspektif mengamati sosial media, kata FM, dia memprediksi teman gandeng H. Udin lebih mengerucut ke Irjen Pol. Drs. Indrajit SH, yang merupakan Kapolda Kaltara. “Juga dengan Yansen TP, feeling saya beliau akan berpasangan dengan Brigjen Pol. Drs. Zainal A. Paliwang SH M.Hum (ZIAP),” kata Fajar.

Indikator ZIAP serius maju, menurut FM, jenderal yang saat ini bertugas di Mabes Polri ini dari awal sudah aktif aktualisasi diri. Namun sempat redam karena Pandemi covid-19. Kemudian saat ini kembali lagi melakukan branding sebagai bakal calon yang akan ikut mengisi kompetisi Pilgub.

“Sehingga menguatkan saya untuk menyimpulkan bahwa mantan Wakapolda Kaltara ini cukup serius untuk maju,” urainya.

Hanya saja, kata FM, sangat jarang terjadi pertarungan antar 2 “Jenderal Polisi” (perwira aktif) di Pilkada. Sehingga kecil kemungkinan itu terjadi. Tapi bukan berarti menutup kemungkinan akan terjadi.

“Seperti pertarungan dua jenderal polisi pada Pemilihan Gubernur Bali periode 2008-2013, dua-duanya masih sebagai jenderal aktif,” tuturnya.

Kedua jenderal aktif tersebut adalah Komjen I Made Mangku Pastika dan Brigjen I Nyoman Suweta. Mereka pernah bersama-sama menjabat di Polda Bali, I Made Mangku Pastika menjabat sebagai Kapolda Bali, dan I Nyoman Suweta menjabat sebagai Wakapolda Bali.

“Dua jenderal polisi yang pernah kompak mengendalikan keamanan dan penegakan hukum di Bali itu, berseberangan dalam Pilkada Bali 2008-2013,” jelasnya.

Sehingga berdasarkan insting politiknya, FM menyebut Pilkada Kaltara 2020 ini paling banyak akan terjadi pertarungan sengit antara 3 pasangan calon (Paslon). Namun paling memungkinkan hanya 2 Paslon saja. Siapa dia penantang Petahana? Patut kita nantikan drama politiknya.(*)

Editor: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *