TANJUNG SELOR – Kerusakan Jalan Pinus yang menghubungkan Jalan Durian dengan Jalan Salak sudah sangat parah. Hingga warga memberikan tanda di tengah jalan berupa kayu berbentuk meja dan pohon pisang.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Bulungan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bulungan, jalan tersebut masih milik Pemkab Bulungan, hanya saja terkendala anggaran sehingga tidak diperbaiki.
“Kita akui Jalan Pinus itu tergenang, karena kondisi paritnya rendah. Saat inipun susah karena kita tidak ada anggaran untuk menangani itu,” ungkap Kepala DPUPR Bulungan Adriani Aat melalui Kabid Bina Marga DPUPR Bulungan Fakhrudin kepada benuanta.co.id, kemarin.
Kuncinya sendiri penanganan genangan dan banjir adalah pembersihan pada parit atau drainase yang sudah rendah. Kata dia, kebanyakan jalan buah-buahan di dalam kota banyak yang tersumbat dan tertutup, sehingga dampaknya terhadap kerusakan aspal jalan.
“Akibatnya itu juga dari warga yang menimbun perumahan, tanah yang dalam parit lupa diangkat mengakibatkan air tidak mengalir,” jelasnya.
Selama inipun DPUPR Bulungan tidak ada pembiaran. Karena beberapa jalan di dalam kota sudah banyak yang diperbaiki. Minimnya anggaran selain dari APBD 2020 yang sedikit, dampaknya karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Tidak kita biarkan, karena jalan berlubang seperti Jalan Manggis sudah kita tambal sehingga anggaran sudah masuk dalam perawatan,” ucap Fakhrudin.
“Kita kena pemangkasan, yang jumlahnya Rp 100 miliar lebih itu separuhnya di pangkas. Tetap kita perhatikan sembari mencarikan dari sumber lain supaya perbaikan tetap bisa dilaksanakan,” sambungnya.
Beberapa kecamatan yang dilaksanakan pemeliharaan itu sudah selesai, karena memang tidak memakan waktu banyak. Contohnya jalan-jalan yang ada di Kecamatan Tanjung Palas itu sudah selesai dikerjakan. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin