Pelayanan Masih Online, Warga Tetap Bertumpuk di Disdukcapil

HAMSYAH : MASYARAKAT TAK SABAR, PADAHAL NANTI DIKABARI VIA WA

TARAKAN – Akibat mewabahnya Covid-19, berbagai pelayananan kepada masyarakat dilakukan secara daring, termasuk membuat dokumen kependudukan. Seperti yang diketahui, sebelum virus yang menyerang fungsi pernafasan ini mewabah, hampir setiap hari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tarakan didatangi masyarakat untuk mengurus berbagai dokumen penduduk. Misalnya e-KTP, KIA, akta kematian atau perceraian dan lainnya.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2020 votes

Namun, Kepala Disdukcapil Kota Tarakan, Hamsyah menyampaikan, walau diterapkanya tatanan hidup bar, antrean masyarakat yang sering dijumpai pada lantai satu dan dua Gedung Gabungan Dinas-dinas (Gadis) ini, tak lagi dinormalkan dan akan tetap dilakukan secara online.

Baca Juga :  Pemkot Tarakan Bakal Ikut Kelola Wisata Rumah Adat Baloy Mayo

“Tetap online, tetapi ada dua dokumen kependudukan yang tidak bisa tidak datang, yaitu KTP dan KIA, jadi harus ambil di sini. Mudah-mudahan tahun depan nanti kita dibelikan drone untuk pelayanan, jadi tidak perlu datang lagi,” ujar Hamsyah kepada benuanta.co.id, Rabu (17/6/2020).

Meski pelayanan tanpa tatap muka sudah diberikan dengan memanfaatkan Whatsaap, ia juga menjelaskan adanya antrean di dinas tersebut terjadi lantaran masyarakat kurang sabar. “Itu di bawah itu kan (penumpukan) karena masyarakat tidak sabar, karena belum dikabari, tapi sudah datang. Padahal itu nanti dikabari via Whatsapp dibalas direct langsung,” jelasnya.

Baca Juga :  Arus Balik di Bandara Juwata Tarakan Meningkat dari Tahun Lalu

“Harusnya, ketika dia menyertakan email itu akan terkirim by mailnya. Jadi misalnya pagi buat, sore biasanya masuk. Kecuali untuk pembuatan KIA dan KTP itu ya,” tambahnya.

Sedangkan masyarakat yang datang ke Disdukcapil ini, ia menegaskan hanya bagi orang yang akan melakukan perekaman dan wajib menaati protokol kesehatan.

“Syarat untuk masuk di dalam kalau tidak pakai masker, out dan khusus untuk rekam saja. Untuk keperluan yang lain kita lakukan melalui jendela saja. Kenapa begitu, karena kita ingin menjaga dia dan orang-orang yang ada di sekitar dia. Karena kita tidak tahu siapa yang sakit itu, saya tegas dalam hal protokol kesehatan ini. Tidak ada tidak,” tandasnya.(*)

Baca Juga :  Momen Lebaran, 13 Ribu Penumpang Padati Pelabuhan Malundung 

 

Reporter : Yogi Wibawa

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *