TANJUNG SELOR – Dalam mempercepat hasil sampel di Kalimantan Utara, Pemprov Kaltara akan melaksanakan launching Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Tarakan. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara, Agust Suwandy bahwa alat tes PCR sudah siap digunakan.
“Jadi besok hari Senin sudah launching, karena teknisinya sudah berangkat ke Tarakan. Awalnya kita masih melakukan uji perbandingan atau peningkatan mutu eksternal (PME),” ungkap Agust Suwandy kepada benuanta.co.id, Ahad 14 Juni 2020.
Kata dia, akan ada sampel dikirim ke Balitbangkes atau BBLK kemudian sampel yang sama di uji di alat PCR di Tarakan. Dari hasil akan dilihat akurasi berapa persen perbandingannya. Setelah itu akan dimasukkan dalam daftar laboratorium secara nasional.
“Biasanya kalau PME dari TCM kemarin itu 10 sampel negatif dan 5 sampel positif. Maka mestinya dari PCR juga sama, kalaupun selisih setidaknya di atas 80 persen,” jelasnya.
Agust mengatakan, untuk PME sampel yang akan diuji hanya 15 sampel. Karena kapasitas pengujian alat PCR ini dapat memuat 90 sampel, dengan hasil dapat diketahui durasi 2 jam.
“Jadi sampel mulai masuk sampai keluar butuh 2 jam untuk melihat hasilnya. Namun dari persiapan itu butuh 1 jam, karena ada ekstraksi kemudian dimasukkan dalam tabung dan ditetesi regent dan dimasukkan PCR untuk running,” ucapnya.
Namun jika ada masyarakat umum yang akan melaksanakan tes PCR dikenakan biaya sebesar Rp 2 juta, ini lebih murah dibandingkan dengan daerah lain. “Hanya saja saat ini fokuskan pada kasus ODP dan PDP. Tapi jika mau dikembangkan mandiri, dari rumah sakit itu sendiri yang laksanakan,” ujarnya.
Dia menuturkan, jika PCR sudah beroperasi, maka alat TCM tetap akan berjalan. Selama TCM ini memiliki cartridge, pasalnya akurasi kedua alat ini sama. Tapi perbedaannya ada di kualitatif dan kuantitatif, karena TCM ini lebih ke kuantitatif sedangkan PCR itu kualitatif.
“Kita akan jalan dua-duanya, karena TCM ini juga cepat hanya sejam khususnya untuk gawat darurat dan ada yang meninggal,” paparnya.
Agust menambahkan, ada keuntungan lain Pemprov Kaltara memiliki alat PCR karena pengembangan kedepannya lebih banyak fungsi. Di antaranya tes keganasan kanker, pemeriksaan sampel halal dan haram, serta uji kualitas air.
“Manfaatnya lebih banyak dan bisa mendatangkan pendapatan daerah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin