TANJUNG SELOR – Operasi Ketupat Kayan 2020 telah berakhir setelah perpanjangan 7 hari, khususnya di Polres Bulungan telah menjalankan operasi ini selama 44 hari. Tidak ada kejadian menonjol yang ditemui petugas di lapangan.
“Yang mudik pun tidak terlalu banyak kita temukan. Kebanyakan giat kita pemantauan pos seperti di pelabuhan untuk mengawasi speed dari Tarakan,” ungkap Kapolres Bulungan AKBP Teguh Triwantoro melalui Kasat Lantas Polres Bulungan IPTU Rully Zuldh Fermana kepada benuanta.co.id, kemarin.
Untuk larangan mudik dari luar Kaltara untuk masuk ke Bulungan, dia menyebutkan ada 30 lebih. Terutama untuk petugas di pos yang dibuat oleh Pemprov Kaltara bersama Polda Kaltara, telah melakukan imbauan putar balik ke daerah asalnya.
“Ada 30-an yang ditindak sudah putar balik yang dilakukan Polda Kaltara. Dari sini pun tidak boleh keluar, baik roda empat maupun roda dua,” jelasnya.
Kata dia, untuk insiden yang didapati oleh petugas adalah laka lantas. Setidaknya selama operasi ketupat sebulan lebih ini laka lantas yang masuk laporan polisi ada 5 kasus. “Yang meninggal dunia ada 2 orang di malam takbiran dan setelah lebaran,” ucapnya.
Walaupun Operasi Ketupat sudah berakhir namun tetap melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) untuk mengingatkan masyarakat agar taat protokol kesehatan. “Sama saja walaupun berakhir kita tetap terapkan KKYD,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: M. Yanudin