Malaysia Lockdown, Warga Krayan Beli Gula Seharga Rp 40 Ribu per Kg

KRAYAN – Wilayah Krayan saat ini tengah terisolir akibat covid-19 yang mewabah. Hal ini membuat warga kesulitan mendapat suplai bahan kebutuhan pokok. Jika biasanya bisa diperoleh dari negara Malaysia, lantaran negara tetangga ini tengah memberlakukan lockdown, sehingga suplai kebutuhan pun terhenti.

Disampaikan Anggota DPRD Kaltara Dapil Nunukan, Yacob Palung yang berasal dari Krayan, akibat tak bisa memperoleh suplai bahan pokok dari Malaysia, sehingga harus mendatangkan dari Tarakan, yang harus dibebankan ongkos angkut yang cukup mahal melalui transportasi udara. “Jadi Krayan ini saat ini benar-benar tertutup,” terangnya kepada benuanta.co.id, Rabu 3 Juni 2020 lalu.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2020 votes

Jika normalnya harga gula di Krayan sebesar Rp 14 ribu – Rp 15 ribu per kilogram(kg), saat ini sampai Rp 40 ribuan. Begitu juga minyak goring per liter bisa sampai Rp 40 ribuan.

Baca Juga :  Ditinggal Melaut, Rumah Darwin Ludes Terbakar

“Kita berharap pemerintah menaruh perhatian di daerah ini. Saya sendiri juga berbagi-bagi melihat kondisi masyarakat. Mau tidak mau, ongkos pesawat mahal. Coba pemerintah membantu untuk memberikan subsidi. Ini sudah berlaku di seluruh Krayan. Ini terjadi sejak (Malaysia, Red.) lockdown 19 Maret lalu,” kata Yacob.

Harga ini pun menurut Politisi PDI Perjuangan ini sudah terbantu dengan ongkos angkut yang lebih murah, lantaran mendapat bantuan dari pesawat Angkatan Udara yang biasa berpatroli di wilayah Krayan, yang sekaligus membantu membawa sembako ke Krayan dari kota.

Baca Juga :  Aktivitas Penerbangan di Bandara Juwata Tarakan Naik 65 Persen selama Cuti Lebaran

“Saya minta bantuan dari Angkatan Udara, saya minta kepada mereka untuk membantu kesulitan kita ini. Kita bayar setengah dari harga pewasat komersial yang biasa Rp 26 ribu per Kg. Kalau Angkatan Udara bisa bantu 1 kg Cuma Rp 14 ribu – Rp 15 ribu. Sampai sekarang masih beroperasi membantu,” tuturnya.

Harga gula Rp 40 ribu itu, jelas Yacob, didapat dari harga dasar yang diperoleh dari Tarakan sekitar Rp 20 ribuan per Kg. Kemudian ditambahkan ongkos angkut sekitar Rp 15 ribu per Kg. Kemudian biaya bongkar muat dan transport ke toko warga hingga pengepakan, hingga mencapai nominal Rp 40 ribu saat di tangan warga.

Baca Juga :  Arus Balik Lebaran Rawan Perlintasan PMI Ilegal di Nunukan

“Hampir semua sembako melonjak. Selama ini warga Krayan ketergantungan dari Malaysia, gula dari Malaysia, minyak goreng, tepung dan lain-lain. Biasanya dari Malaysia kita beli Cuma Rp 14 ribu, minyak makan Rp 15 ribu, sekarang sama Rp 40 ribu, ada juga Rp 38 ribu,” jelasnya.

Biaya ongkos dari Malaysia ke Krayan memang tak terlalu jauh, hanya sekitar perjalanan 6 jam, kata Yacob. Biaya transport pun hanya sebesar Rp 3 ribu per kg. Sehingga harga tidak terlalu mahal atau sama seperti di perkotaan di Kaltara.(*)

 

Reporter: M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *