Tekan Hoaks di Pilkada Serentak, Polres Bulungan Giat Patroli di Dunia Maya

TANJUNG SELOR – Tak ingin terulang sejarah kelam pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2015 silam di Kaltara, kepolisian mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang terjadi pada pilkada tahun ini. Apalagi tahapan pemilu akan dimulai pada tanggal 15 Juni 2020 yang sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19.

“Kita untuk mengantisipasi persiapan dari pilkada, Polres Bulungan ini mempersiapkan pengamanan,” ungkap Kapolres BuluTeguh Triwantoro kepada benuanta.co.id, kemarin.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1956 votes

Pengamanan ini dilaksanakan oleh Polres Bulungan akan dibantu oleh unsur TNI. Kata dia, kegiatan yang dilaksanakan dan sudah berjalan adalah calling system, yakni bagaimana mendinginkan suasana saat ini.

“Beberapa informasi yang kita dapat situasi masih kondusif. Harapannya nanti pelaksanaan Pilkada di Desember 2020, bagaimana kita menciptakan kondisi kamtibmas yang kondusif,” jelasnya.

Dengan anggaran pengamanan yang diberikan pemerintah, maka personel yang dilibatkan kurang lebih 200 orang. Apalagi mem-backup 2 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT). “Anggaran yang diberikan kepada kita hanya Rp 2 miliar sekian itupun dibagi dengan TNI. Yang dilibatkan hanya dua pertiga dari kekuatan polres,” sebutnya.

Kerawanan yang kerap terjadi saat pilkada adalah hoaks atau berita bohong. Polres Bulungan dalam mengantisipasinya kini memiliki Satgas Manajemen Media termasuk di dalamnya ada tim Cybertroop. “Kini kita sudah melakukan patroli di dunia maya untuk mengantisipasi penyebaran daripada ujaran kebencian, terus kita monitor,” ujarnya.

Mantan Kapolres Nunukan ini mengatakan, peran awak media, masyarakat Bulungan dan Tana Tidung sangat besar dalam memberikan informasi. Jika didapati adanya berita hoaks agar kiranya dilaporkan.

“Kita akan tindak lanjuti, tapi ini juga tidak terlepas dari kegiatan money politics, black campaign, hoaks, isu SARA dan sebagainya kita antisipasi,” paparnya.

Pihaknya pun tak pernah lepas dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana berdemokrasi yang baik. Maka harus bijak dalam memiliki pemimpin untuk 5 tahun kedepan. (*)

 

Reporter: Heri Muliadi

Editor : M. Yanudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *