Kenormalan Baru Masih dalam Tahapan Sosialisasi

Jakarta– Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatatkan Indonesia sampai saat ini belum menjalankan era kenormalan baru atau new normal. Pemerintah juga sudah melakukan evaluasi terhadap daerah-daerah yang akan memulai kenormalan baru. “Saat ini kenormalan baru itu belum dilaksanakan, masih dalam tahap sosialisasi,” tutur Menteri Johnny, di Jakarta, Jum’at (05/06/2020)

Berkaitan dengan evaluasi kesiapan kenormalan baru, menurut Menteri Kominfo terdapat sekitar 102 wilayah kabupaten dan kota yang secara statusnya masuk zona hijau atau warnanya hijau yang belum ada penularannya. 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
1588 votes

“Daerah-daerah tersebut nantinya berpotensi untuk diberikan kesempatan melakukan penormalan baru. Dengan catatan tetap melaksanakan protokol-protokol, baik protokol kesehatan, protokol transportasi, protokol komunikasi dan semuanya, sehingga kita bisa mengendalikan persebaran Covid-19,” ungkap Menteri Johnny.

Baca Juga :  Marak PMI Kabur Gaji Tak Sesuai, Faktanya Memang Tak Prosedur

Evaluasi Efektivitas 

Menteri Johnny mengatakan, kenormalan baru bisa berjalan dengan baik apabila ditandai oleh beberapa hal, juga agar pada saat new normal nanti berjalan efektif sehingga upaya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus aman dari Covid-19 bisa dicapai, termasuk dalam situasi di mana belum ada obat atau vaksin.

“Recovery rate-nya (tingkat pemulihan) atau sembuh itu berdasarkan imunitas tubuh, belum atas dasar obat atau vaksin. Situasi dunia begitu saat ini, situasi Indonesia juga begitu saat ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Dishub Kaltara Lakukan Ramp Check 55 Armada di Pelabuhan Tengkayu I

Menteri Kominfo menambahkan, melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga swasta dan perguruan tinggi, pemerintah melakukan berbagai penelitian untuk segera bisa menghasilkan vaksin-vaksin yang saat ini belum tersedia.

“Belum tersedia juga surveilans-surveilans yang memadai secara nasional, secara besar-besaran. Kita dalam tahap menuju ke sana, yang tadinya PCR test-nya di bawah 10.000, saat ini sudah 10.000 bahkan di atasnya, dan Bapak Presiden inginkan mulai sekarang PCR Test-nya bisa dicapai 20.000 per hari,” paparnya.

Baca Juga :  Target Pengmpulan Zakat Kaltara Capai Rp 3 Miliar

Dengan begitu, menruut Menteri Johnny, pemerintah berharap rasio PCR test semakin baik sehingga bisa memetakan dan memotret pendataan persebaran Covid-19 di Indonesia, “Karena situasi itu di mana PCR test masih terus kita lakukan, di saat yang sama vaksin belum ditemukan maka kenormalan baru sangat ditentukan oleh peran serta komunitas,” ujarnya.(Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *