TARAKAN – Penerapan tatanan baru (New Normal) di Kota Tarakan belum diterapkan. Walikota Tarakan dr Khairul mengimbau masyarakat untuk menahan diri.
Hal ini disampaikan oleh Walikota Tarakan, dr. Khairul, M. Kes saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan PDI Perjuangan yang diselenggarakan di kediaman Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris, Senin 1 Juni 2020.
“Menahan terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Tarakan, new normal untuk sementara belum dimulai, kita masih harus mempersiapkan protokol kesehatannya terlebih dahulu,” ujar Khairul, Senin 1 Juni 2020.
Kegiatan yang dilakukan di Gusher pada Jumat 29 Mei 2020 lalu, hanya simulasi untuk penerapan new normal. “Segala sesuatu harus dipersiapkan, harus disosialisasikan, mulai dari rumah ibadah hingga restoran masih diatur agar mempunyai pemahaman yang sama tentang protokol kesehatan,” terangnya.
Hal ini dilakukan agar Tarakan bisa dijauhkan dari gelombang Covid-19 kedua, karena diperkirakan jika ada gelombang yang baru bisa lebih berbahaya dari yang pertama.
Khairul juga menjelaskan, banyak masyarakat yang bertanya kejelasan mulainya penerapan new normal. Contohnya seperti rumah ibadah diharuskan untuk menahan diri. “Misalkan bagi yang baru datang ke Tarakan, selama 14 hari tidak boleh masuk rumah ibadah dulu,” tuturnya.
“Oleh karena itu masyarakat, terutama pelaku usaha di imbau untuk jangan buka seperti biasa dahulu. Kita perlu jaga diri dan tahan diri, karena aturan protokol kesehatannya masih dalam proses pengaturan,” tutupnya.(*)
Reporter: Matthew Gregori Nusa
Editor: Ramli