TARAKAN – Bantuan sembako tahap kedua dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, hingga kini belum disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Lantaran adanya tambahan data calon penerima baru sekitar 27.000 KK, yang harus divalidasi agar bantuan tersebut tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos dan PM) Kota Tarakan, Maryam menjelaskan adanya penambahan ribuan KK dari 20 kelurahan ini, dimasukan oleh Ketua RT setempat, yang tentu membuat pemerintah harus ekstra dalam melakukan penyesuaian data agar valid dan akurat.
“Tambahan 27 ribu KK ini lah yang akan kita verifikasi lagi. Karena dari data itu mereka juga sudah ada yang mendapatkan perluasan sembako, BLT, bantuan dari provinsi, atau PKH dan lainnya. Itu yang sedang kami kerjakan supaya tidak ada penerima double,” ujar Maryam saat dihubungi benuanta.co.id, Ahad (31/5/2020).
“Data masih kita verifikasi. Karena bantuan dari pusat datang terus nih, jangan sampai overlap. Karena kita diingatkan juga oleh BPK, KPK supaya tidak overlap,” tambahnya.
Padahal, sebelumnya bantuan sembako tahap pertama hanya dibagikan kepada 6.667 KK. Sedangkan tahap kedua ini kata Maryam, Pemkot hanya menyiapkan bantuan sembako terhadap 10.000 KK saja.
“Bantuan dari pemerintah kota ini kan fleksibel saja, buat yang terdampak. Jadi kita prioritaskan yang dari kementerian ini dulu kan, ada lewat Kantor Pos berupa Bantuan Langsung Tunai, ada yang lewat BRI dan BNI, dan juga perluasan sembako senilai Rp 200 ribu yang harus diambil penerima dalam bentuk sembako,” terangnya.
Selain itu, ia menyebut beberapa tempat tinggal penerima bantuan yang tak ditemukan, pindah atau alamat ganda turut menjadi problem tahapan dalam melakukan verifikasi dan validasi data.
“Makanya tahap kedua ini kita agak sedikit lama memberikan paket sembako itu, karena ada aja problemnya,” sebutnya.
Meski begitu, bantuan tahap kedua ini dijadwalkan segera disalurkan kepada masyarakat dalam beberapa waktu kedepan. Dengan isi paket sembako yang sama dengan bantuan pada tahap pertama, yakni beras 15 kg, gula, kopi, teh, dan minyak goreng.
“Inshallah, dalam minggu ini sudah clear lah data itu. Tadi pagi kami rapatkan dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang baru selesai menbahas berkaitan dengan verifikasi dan validasi data penerima bersama seluruh lurah,” tutupnya.(*)
Reporter: Yogi Wibawa
Editor: Ramli